Dikotomi Kendali: Kunci Kebahagiaan dalam Filosofi Stoicisme

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Filosofi Stoicisme telah menarik perhatian banyak orang sejak kemunculannya di Yunani Kuno lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Hingga era modern, ajaran-ajaran Stoik terus dicari karena dianggap relevan dalam membantu orang-orang menghadapi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, stres, dan kecemasan. Salah satu konsep fundamental dalam Stoicisme yang menjadi landasan kebahagiaan menurut para filsuf Stoik adalah dikotomi kendali.

FOMO Membelenggu Generasi Milenial dan Gen Z: Akankah Kecanduan Media Sosial Merusak Masa Depan?

Konsep ini, yang paling banyak diajarkan oleh Epictetus, seorang filsuf Stoik asal Romawi, mengajarkan bahwa kunci kebahagiaan terletak pada kemampuan seseorang untuk membedakan antara apa yang berada dalam kendalinya dan apa yang berada di luar kendalinya. Dengan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dan menerima dengan lapang dada hal-hal yang tidak dapat kita ubah, kita dapat menjalani hidup yang lebih damai dan bermakna.

Apa Itu Dikotomi Kendali?

Generasi Milenial dan Gen Z Terlalu Terikat Dunia Maya: Apakah Mereka Kehilangan Sentuhan Nyata?

Dikotomi kendali adalah prinsip Stoik yang membagi segala sesuatu dalam hidup menjadi dua kategori: hal-hal yang berada dalam kendali kita dan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Epictetus, dalam bukunya yang terkenal Enchiridion, menekankan bahwa kebahagiaan dan ketenangan batin hanya dapat dicapai dengan memahami perbedaan ini.

Menurut Epictetus, hal-hal yang berada dalam kendali kita termasuk pikiran, sikap, reaksi emosional, dan tindakan kita sendiri. Sementara itu, hal-hal yang berada di luar kendali kita termasuk nasib, cuaca, tindakan orang lain, dan peristiwa eksternal lainnya.

Kenapa Mencari Kebahagiaan Malah Membuat Kita Tidak Bahagia?

Konsep ini mungkin terlihat sederhana, namun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan latihan dan kedisiplinan yang besar. Banyak dari kita menghabiskan waktu dan energi untuk mengkhawatirkan hal-hal yang sebenarnya tidak bisa kita kendalikan, seperti pendapat orang lain, atau peristiwa yang tidak terduga. Dengan mempraktikkan dikotomi kendali, Stoicisme mengajarkan kita untuk fokus pada apa yang bisa kita ubah – yaitu diri kita sendiri.

Mengapa Dikotomi Kendali Penting?

Halaman Selanjutnya
img_title