Inilah Asumsi Stoikisme tentang Alam Semesta

Tokoh-tokoh Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Stoikisme, sebuah aliran filsafat yang berkembang di Yunani kuno, masih menawarkan kebijaksanaan yang relevan untuk kehidupan modern. Filosofi ini berfokus pada kehidupan yang dijalani dengan kebajikan dan ketenangan, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Artikel ini akan membahas asumsi Stoikisme tentang alam semesta, serta relevansinya bagi kita saat ini.

Socrates vs. Demokrasi Athena: Analisis Kritik Pedas Sang Filsuf terhadap Pemerintahan Rakyat

Dasar Pemikiran Stoikisme

Stoikisme didirikan oleh Zeno dari Citium sekitar awal abad ke-3 SM. Filsafat ini menekankan pentingnya kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri sebagai jalan menuju kebahagiaan sejati. Salah satu konsep utama dalam Stoikisme adalah pandangan tentang alam semesta, yang diatur oleh prinsip rasional yang disebut "logos".

Socrates dan Demokrasi Athena: Mengapa Sang Filsuf Menolak Bentuk Pemerintahan Rakyat?

Alam Semesta sebagai Tatanan Rasional

Stoikisme mengajarkan bahwa alam semesta ini tertata berdasarkan satu prinsip rasional, yang dikenal sebagai "logos". Konsep logos ini mengacu pada hukum alam yang mengatur segala sesuatu di alam semesta. Dalam pandangan Stoik, logos adalah manifestasi dari akal ilahi yang menjaga keseimbangan dan ketertiban alam.

Plato dan Negara Ideal: Apakah Dunia Kita Siap Dipimpin oleh Para Filsuf?

Menurut Stoikisme, segala sesuatu yang terjadi di alam semesta adalah hasil dari tatanan rasional ini. Oleh karena itu, manusia seharusnya hidup selaras dengan logos untuk mencapai kehidupan yang baik. Dalam konteks ini, kebajikan adalah hidup sesuai dengan tatanan alam, yang berarti menjalani kehidupan yang sesuai dengan akal dan hukum alam.

Tuhan dalam Stoikisme

Halaman Selanjutnya
img_title