Inilah Asumsi Stoikisme tentang Alam Semesta
- Image Creator/Handoko
Dalam ajaran Stoik, Tuhan ada dalam segala sesuatu dan segala sesuatu ada dalam Tuhan. Pandangan ini dikenal sebagai panteisme, yang berarti bahwa Tuhan dan alam semesta adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tuhan dalam Stoikisme bukanlah entitas yang terpisah dari dunia, melainkan hadir dalam setiap elemen alam semesta.
Dengan demikian, Stoikisme mengajarkan bahwa manusia harus melihat segala sesuatu sebagai bagian dari tatanan ilahi. Setiap kejadian, baik maupun buruk, harus diterima sebagai bagian dari rencana ilahi yang lebih besar. Pandangan ini mendorong sikap menerima dan memahami, yang pada akhirnya membawa ketenangan batin dan kebijaksanaan.
Hukum Ilahi dan Kebajikan
Menurut Stoikisme, hukum ilahi adalah segala sesuatu yang telah pasti sesuai dengan "divine reason" atau akal ilahi. Hukum ini adalah prinsip universal yang mengatur alam semesta, dan manusia harus hidup sesuai dengan hukum tersebut untuk mencapai kebajikan.
Prinsip utama dalam kehidupan menurut Stoikisme adalah menjaga harmoni dengan alam dan menjalankan divine reason masing-masing. Ini berarti bahwa setiap tindakan kita harus selaras dengan tatanan alam dan akal ilahi. Dengan demikian, kita dapat mencapai kehidupan yang penuh dengan kebajikan dan kebahagiaan sejati.
Relevansi Stoikisme di Era Modern
Meskipun berasal dari zaman kuno, ajaran Stoikisme tetap relevan dalam menghadapi tantangan hidup modern. Berikut adalah beberapa cara bagaimana Stoikisme dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari: