Ini Alasan Bijak dari Socrates, Mengapa Harus Menikah
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Dalam sejarah filsafat Barat, nama Socrates tetap abadi sebagai simbol kebijaksanaan, renungan mendalam, dan pencarian makna hidup. Meskipun ia tidak pernah menuliskan ajarannya sendiri, pemikirannya yang luar biasa terus diwariskan oleh murid-muridnya, terutama Plato. Salah satu aspek kehidupan Socrates yang sering menjadi bahan renungan adalah pandangannya tentang pernikahan. Di balik gaya hidupnya yang sederhana dan kecintaannya pada kebenaran, Socrates memiliki pandangan tajam namun bijak mengenai kehidupan berumah tangga.
Pernikahan Menurut Socrates: Jalan Menuju Kebijaksanaan
Salah satu kutipan terkenal dari Socrates mengenai pernikahan berbunyi:
“Menikahlah. Jika kau mendapatkan istri yang baik, kau akan bahagia; jika kau mendapatkan istri yang buruk, kau akan menjadi filsuf.”
Pernyataan ini sering disalahartikan sebagai bentuk sarkasme atau humor belaka. Namun, jika ditelaah lebih dalam, kalimat tersebut mengandung makna filosofis yang sangat kuat. Socrates tidak sedang mencemooh lembaga pernikahan, melainkan menekankan bahwa apa pun hasil dari pernikahan, manusia akan berkembang secara batiniah—baik melalui kebahagiaan ataupun melalui tantangan yang membentuk karakter dan kebijaksanaan.
Dalam konteks filsafatnya, Socrates percaya bahwa pengalaman hidup adalah guru terbaik, termasuk pengalaman dalam pernikahan. Ia meyakini bahwa hubungan antara dua manusia yang hidup bersama dalam suka dan duka adalah ruang belajar untuk melatih kebajikan, kesabaran, pengendalian diri, dan pemahaman mendalam tentang cinta sejati.
Alasan Socrates Menganjurkan Pernikahan