Hidup Adalah Sekarang: Menemukan Makna di Setiap Detik Kehidupan

Buku “The Power of Now” Karya Eckhart Tolle
Sumber :
  • Cuplikan layar

Sebuah studi dari Harvard University menunjukkan bahwa sekitar 47% waktu kita dihabiskan untuk berpikir tentang hal-hal selain yang sedang kita lakukan. Dan lebih parahnya lagi, kondisi mind-wandering ini dikaitkan dengan penurunan tingkat kebahagiaan. Artinya, semakin kita tidak hadir dalam saat ini, semakin kita cenderung merasa tidak bahagia.

Naval Ravikant: “Jangan Cari Kebahagiaan dari Luar, Semua Sudah Ada di Dalam Diri Anda”

Mengapa Sulit untuk Hidup di Saat Ini?

Hidup di saat ini bukan berarti mengabaikan masa lalu atau tidak merencanakan masa depan. Namun, kita sering kali memperlakukan masa lalu dan masa depan seolah-olah lebih penting dari sekarang. Pikiran kita yang hiperaktif, tuntutan sosial, teknologi, dan budaya produktivitas membuat kita sulit berhenti dan menikmati apa yang sedang terjadi.

Naval Ravikant: “Ketenangan Batin adalah Bentuk Kebahagiaan Tertinggi”

Kita juga kerap menilai bahwa momen sekarang tidak cukup baik. Kita menunda kebahagiaan hingga momen yang "sempurna" tiba. Padahal, momen sempurna itu mungkin tidak pernah datang jika kita terus mencari di luar diri.

Latihan untuk Menghidupi Saat Ini

Naval Ravikant: “Kebahagiaan Datang dari Penghapusan Keinginan, Bukan Pemenuhan”

Berikut beberapa cara sederhana untuk mulai hidup di saat ini:

1.     Latih Perhatian Penuh (Mindfulness): Fokus pada pernapasan, suara di sekitar, atau sensasi tubuh. Ini adalah pintu masuk menuju kesadaran saat ini.

Halaman Selanjutnya
img_title