Hidup Adalah Sekarang: Menemukan Makna di Setiap Detik Kehidupan
- Cuplikan layar
Sebuah studi dari Harvard University menunjukkan bahwa sekitar 47% waktu kita dihabiskan untuk berpikir tentang hal-hal selain yang sedang kita lakukan. Dan lebih parahnya lagi, kondisi mind-wandering ini dikaitkan dengan penurunan tingkat kebahagiaan. Artinya, semakin kita tidak hadir dalam saat ini, semakin kita cenderung merasa tidak bahagia.
Mengapa Sulit untuk Hidup di Saat Ini?
Hidup di saat ini bukan berarti mengabaikan masa lalu atau tidak merencanakan masa depan. Namun, kita sering kali memperlakukan masa lalu dan masa depan seolah-olah lebih penting dari sekarang. Pikiran kita yang hiperaktif, tuntutan sosial, teknologi, dan budaya produktivitas membuat kita sulit berhenti dan menikmati apa yang sedang terjadi.
Kita juga kerap menilai bahwa momen sekarang tidak cukup baik. Kita menunda kebahagiaan hingga momen yang "sempurna" tiba. Padahal, momen sempurna itu mungkin tidak pernah datang jika kita terus mencari di luar diri.
Latihan untuk Menghidupi Saat Ini
Berikut beberapa cara sederhana untuk mulai hidup di saat ini:
1. Latih Perhatian Penuh (Mindfulness): Fokus pada pernapasan, suara di sekitar, atau sensasi tubuh. Ini adalah pintu masuk menuju kesadaran saat ini.