Cara Terbaik Menanam Daun Kucai agar Tetap Berkembang Sepanjang Musim Panas

Malang, WISATA – Seperti herba kuliner lainnya misalnya peterseli, dill dan rosemary, daun kucai sangat mudah ditanam. Tanaman rumpun dengan rasa seperti bawang ini memiliki daun berongga dan bunga berbentuk bola lavender. Baik dedaunan maupun bunganya dapat dimakan. Daun kucai juga kuat dan dapat tumbuh subur bahkan di tanah yang buruk. Penyerbuk menyukai bunga mungil ini, yang mekar di akhir musim semi hingga awal musim panas.

Daun kucai dapat ditanam di bedeng taman atau pot—Anda juga dapat menanamnya di antara bunga hias. Daun kucai sangat ideal untuk pembatas bedeng atau jalan setapak atau untuk menambahkan semburat warna pada taman berbatu. 

Kucai adalah tanaman herba tahunan. Kucai mati hingga menyentuh tanah pada musim gugur dan tumbuh kembali pada musim semi berikutnya. Satu-satunya hal yang perlu Anda lakukan untuk membantu kucai tumbuh subur adalah membagi tanaman setiap beberapa tahun saat tanaman tersebut tumbuh terlalu rapat. Kucai mudah menghasilkan benih sendiri, sehingga rumpun baru dapat muncul dengan sendirinya di musim semi. Tanaman ini juga merupakan tanaman tahunan yang sangat tahan lama.

Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang tanaman yang sangat kuat ini sebelum Anda menambahkannya ke kotak jendela atau taman halaman belakang Anda.

Cara Merawat Daun Kucai

Kucai mudah ditanam dari biji atau bibit. Jika Anda memulai dari biji, taburkan di atas tanah di musim semi, tepuk-tepuk dengan lembut dan siram dengan baik. Bibit akan muncul dalam waktu sekitar 10 hingga 20 hari. Jika Anda telah membeli bibit kucai, tanam di tanah atau pot dengan kedalaman yang sama dengan tempat tumbuhnya di wadah aslinya.

Saat tanaman kucai menjadi padat, sekitar setiap tiga hingga empat tahun, potong sedikit dengan sekop kebun Anda di musim semi, tanam kembali di tempat lain di kebun Anda atau bagikan kelebihannya dengan teman-teman. Jika Anda tidak ingin mereka menumbuhkan benih sendiri di kebun Anda, potong tangkai bunga di pangkalnya setelah bunganya layu.

Halaman Selanjutnya

Sinar matahari