Media Massa sebagai Alat Propaganda? Kupas Tuntas Buku Manufacturing Consent

Manufacturing Consent: The Political Economy of the Mass Media
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA - Buku Manufacturing Consent: The Political Economy of the Mass Media karya Noam Chomsky dan Edward S. Herman yang diterbitkan pada tahun 1988 menjadi salah satu tonggak penting dalam kajian kritis terhadap media massa. Buku ini mengungkap bagaimana media yang seharusnya menjadi pilar demokrasi justru sering digunakan untuk memperkuat kepentingan politik dan ekonomi kelompok elite.

Mengungkap Propaganda Media: Bagaimana Elite Mengontrol Informasi untuk Membentuk Opini Publik

Dengan gaya analisis yang tajam dan didukung data konkret, Chomsky dan Herman menciptakan model propaganda yang menguraikan bagaimana media menyaring informasi sehingga sering kali memperkuat status quo. Artikel ini akan mengupas lebih dalam isi buku, gagasan utama, hingga relevansi model propaganda di era modern.

Model Propaganda: Inti dari Manufacturing Consent

Seni Berdebat Ala Kaum Sofis: Apa yang Bisa Kita Pelajari di Era Modern?

1. Apa Itu Model Propaganda?

Model propaganda yang diperkenalkan dalam buku ini menjelaskan bahwa media massa dalam sistem kapitalisme bukanlah alat informasi netral, melainkan mekanisme yang digunakan untuk melayani kekuatan dominan. Dengan mengendalikan aliran informasi, media secara sistematis membentuk opini publik sesuai kepentingan elite politik dan ekonomi.

Mengapa Socrates Menentang Kaum Sofis? Pertarungan Hebat Filsafat Yunani

2. Lima Filter Produksi Informasi

Chomsky dan Herman memperkenalkan lima filter utama yang memengaruhi berita:

  • Kepemilikan Media
    Sebagian besar media dimiliki oleh korporasi besar yang memiliki kepentingan ekonomi tertentu. Hal ini menciptakan bias karena pemilik media cenderung menyaring informasi yang bertentangan dengan kepentingan mereka.
  • Pendanaan dari Iklan
    Media bergantung pada iklan sebagai sumber pendapatan utama. Karena itu, berita yang dapat mengganggu pengiklan cenderung dihindari. Misalnya, berita tentang dampak buruk produk tertentu sering kali diredam jika pengiklan adalah produsen produk tersebut.
  • Sumber Informasi Resmi
    Media cenderung mengandalkan sumber informasi dari pemerintah atau korporasi besar. Ketergantungan ini membuat mereka lebih memilih melaporkan narasi yang sejalan dengan sumber tersebut untuk menjaga akses.
  • Flak (Kritik dan Tekanan)
    Kritik keras atau tekanan hukum terhadap media yang menyimpang dari narasi dominan digunakan sebagai alat untuk mengontrol isi berita.
  • Ideologi Penguat
    Pada masa penerbitan buku ini, anti-komunisme menjadi kerangka ideologi yang digunakan untuk menyaring berita. Di era modern, ini dapat digantikan dengan isu seperti "anti-terorisme" atau "progresivisme".

Studi Kasus: Bagaimana Model Propaganda Bekerja?

Dalam buku ini, Chomsky dan Herman menyajikan sejumlah studi kasus untuk menggambarkan bagaimana media massa menerapkan model propaganda, di antaranya:

  • Liputan Konflik Internasional
    Media AS cenderung memihak sekutu mereka dan mengecilkan pelanggaran HAM yang dilakukan, sementara musuh AS dipotret sebagai ancaman besar.
  • Perang Vietnam
    Media AS menggambarkan perang sebagai usaha mempertahankan demokrasi, meskipun banyak bukti menunjukkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer AS.
  • Liputan Pemilu
    Kandidat politik yang didukung elite ekonomi mendapat lebih banyak perhatian media, sementara kandidat alternatif cenderung diabaikan atau diberi citra negatif.

Dampak dan Pengaruh Buku

1. Kesadaran Baru tentang Media

Buku ini membuka mata banyak pembaca terhadap peran media sebagai alat kekuasaan. Alih-alih netral, media kerap menjadi perpanjangan tangan elite untuk memengaruhi opini publik.

2. Mendorong Jurnalisme Independen

Sebagai respons terhadap bias media arus utama, muncul banyak inisiatif media independen yang bertujuan memberikan narasi alternatif.

3. Relevansi di Era Digital

Meskipun buku ini ditulis pada 1988, gagasan model propaganda tetap relevan di era modern. Platform digital seperti Facebook dan Google menggunakan algoritma yang sering kali memperkuat narasi tertentu, mengulangi pola yang dikritik Chomsky dan Herman.

Kritik terhadap Buku

Meskipun banyak dipuji, Manufacturing Consent juga mendapat kritik, seperti:

  • Generalitas Berlebihan
    Buku ini dianggap terlalu menyederhanakan proses produksi berita dengan menyoroti bias tanpa mengakui keberadaan jurnalisme independen yang melawan narasi dominan.
  • Terbatas pada Media AS
    Analisis dalam buku ini berfokus pada media di Amerika Serikat, sehingga kurang relevan untuk konteks negara dengan struktur media yang berbeda.

Statistik tentang Media dan Propaganda

  • Konsentrasi Kepemilikan Media
    Data dari Media Ownership Monitor menunjukkan bahwa 10 perusahaan besar menguasai lebih dari 70% pasar media global.
  • Ketergantungan pada Iklan
    Menurut laporan Statista, pendapatan iklan digital global mencapai USD 650 miliar pada tahun 2022, menunjukkan bagaimana media sangat bergantung pada pengiklan.
  • Manipulasi Opini Publik
    Studi oleh Pew Research Center pada 2023 menunjukkan bahwa 62% masyarakat percaya media sosial sering digunakan untuk menyebarkan propaganda politik.

Pentingnya Literasi Media

Manufacturing Consent adalah karya monumental yang mengajarkan kita untuk lebih kritis terhadap berita yang kita konsumsi. Di era digital, bias media semakin nyata dengan dominasi algoritma yang mengontrol aliran informasi.

Buku ini mengajak pembaca untuk memahami bagaimana kekuatan politik dan ekonomi memengaruhi media, serta mendorong terciptanya media yang lebih transparan dan adil. Dengan memahami model propaganda, kita dapat melindungi diri dari manipulasi informasi dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih melek media.