Catatan Akhir Tahun: Yoyok Pitoyo, Butuh Reformasi Tata Kelola UMKM Indonesia agar Bisa Bersaing

Yoyok Pitoyo (Kaos Hitam) Beserta Pengurus KOPITU
Sumber :
  • Handoko

Sebagai catatan akhir tahun Yoyok Pitoyo menggaribawahi beberapa kelemahan dan tantangan UMKM di Indonesia saat ini. Pertama, Akses Pembiayaan, Salah satu tantangan utama UMKM Indonesia adalah akses terhadap pembiayaan yang memadai untuk pertumbuhan dan pengembangan bisnis. Kedua, Keterbatasan Teknologi, Beberapa UMKM Indonesia menghadapi keterbatasan dalam adopsi teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. Ketiga, Kemampuan dalam Pasar Global. UMKM Indonesia membutuhkan lebih banyak dukungan untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global, seperti peningkatan dalam kualitas produk dan pemasaran internasional. Dan Keempat Sinergitas antar Lembaga, masing-masing Kementerian dan lembaga seperti berjalan sendiri-sendiri terlihat belum adanya kesatuan data UMKM Indonesia

KOPITU Bersama Wakil Menteri Kemendesa Siapkan Program Desa AI dan Mobil Listrik untuk Pertanian

Dijelaskan oleh  Yoyok, semua tantangan dan kelemahan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia bermuara pada lemahnya tata kelola UMKM selama ini. Oleh karena itu, diperlukan reformasi tata kelola UMKM di Indonesia agar UMKM dapat go global dan bersaing. Reformasi tata kelola UMKM ini mencakup berbagai aspek, antara lain

Rekomendasi

DEFA: Tonggak Perekonomian Digital ASEAN yang Terbuka, Aman, dan Interoperable

Berdasarkan tantangan-tantangan yang masih dihadapi oleh UMKM di Indonesia, berikut adalah beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Yoyok Pitoyo:

Pertama, Peningkatan Akses Pembiayaan. Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih luas kepada UMKM untuk mendapatkan pembiayaan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan dan lembaga keuangan non-bank untuk memberikan pembiayaan yang lebih terjangkau dan mudah bagi UMKM perluas dan permudah model pembiayaan KUR yang selama ini sudah berjalan. Lembaga keuangan perlu mengembangkan produk dan layanan pembiayaan yang lebih tepat sasaran bagi UMKM. Lembaga keuangan juga perlu melakukan penyesuaian terhadap persyaratan dan prosedur pembiayaan agar lebih memudahkan UMKM untuk mendapatkan pembiayaan. UMKM perlu meningkatkan kualitas usahanya agar lebih layak mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan. UMKM juga perlu mempersiapkan agunan yang cukup untuk dijadikan sebagai jaminan pinjaman.

Ketegangan Global: Awan Gelap Bagi UMKM? Yoyok KOPITU: Pemerintah Harus Ambil Langkah!

Kedua, Tantangan Kapasitas SDM. Pemerintah perlu memberikan dukungan dalam meningkatkan kapasitas SDM UMKM. Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM. Lembaga pendidikan dan pelatihan perlu mengembangkan program pelatihan yang lebih tepat sasaran bagi UMKM. Lembaga pendidikan dan pelatihan juga perlu melakukan penyesuaian terhadap kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan UMKM. UMKM perlu menyadari pentingnya meningkatkan kapasitas SDM. UMKM dapat memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kapasitas SDM-nya.

Ketiga, Solusi untuk Mengatasi Tantangan Akses Pasar. Pemerintah perlu memberikan dukungan dalam meningkatkan akses pasar UMKM. Pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti lembaga swadaya masyarakat, asosiasi, dan pelaku usaha untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM. Lembaga swadaya masyarakat dapat memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal pemasaran, distribusi, dan lain-lain. Asosiasi dapat membantu UMKM untuk berkolaborasi dan saling mendukung dalam mengakses pasar. Pelaku usaha dapat memberikan kesempatan kepada UMKM untuk bermitra atau menjadi pemasok. UMKM perlu menyadari pentingnya meningkatkan akses pasar. UMKM dapat memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk mengakses pasar yang lebih luas.

Halaman Selanjutnya
img_title