Peran Penting Indonesia dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024 di Vientiane, Laos

Tim Kemenparekraf
Sumber :
  • kemenparekraf.go.id

WISATA – ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024 berlangsung di Vientiane, Laos mulai tanggal 22 hingga 27 Januari 2024. Tema forum ini adalah “Quality and Responsible Tourism – Sustaining ASEAN Future” atau Pariwisata Berkualitas dan Bertanggung Jawab – Mempertahankan Masa Depan ASEAN. Sementara tujuan forum ini  adalah untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan produk pariwisata untuk menarik lebih banyak wisatawan internasional, dan pada saat yang sama, berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat dan keberlanjutan pariwisata di kawasan.

Membangun Ekosistem AI yang Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

ATF atau Forum Pariwisata Asean ini berfokus pada topik pariwisata berkelanjutan. Disini Indonesia memainkan peran penting dengan menjabat sebagai salah satu ketua Komite Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif (Committee Sustainable and Inclusive Tourism Development). Dalam kapasitas ini, Indonesia berbagi keberhasilan dan rencana mereka untuk pengembangan desa wisata. ATF 2024 juga mencakup sesi TRAVEX, yang menyediakan platform bagi pembeli di seluruh dunia untuk bertemu dengan penyedia produk dan layanan pariwisata ASEAN.

Indonesia juga berpartisipasi aktif dalam forum ini sebagai upaya untuk memperkuat kolaborasi dengan negara-negara anggota ASEAN dan negara mitra, mendorong pertumbuhan, dan menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor pariwisata. Selain itu, Indonesia berupaya memberikan masukan mengenai nilai-nilai Blue, Green, and Circular Economy yang akan membawa pengaruh positif untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di ASEAN dan secara global.

Nezar Patria Dorong Pengembangan AI untuk Ekonomi Digital Indonesia yang Berkelanjutan

Untuk diketahui Blue, Green, dan Circular Economy adalah tiga pendekatan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dimana:

1. Blue Economy atau Ekonomi Biru merujuk pada optimalisasi sumber daya air untuk meningkatkan perekonomian. Ini mencakup semua sektor yang beroperasi di lautan, danau, dan sungai.

Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci dalam Perdagangan Listrik Hijau ASEAN

2. Green Economy atau Ekonomi Hijau merujuk pada rezim ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ini mencakup energi terbarukan, transportasi hijau, dan bangunan hijau.

3. Circular Economy adalah kerangka solusi sistem yang meminta perubahan paradigma berkelanjutan dari sistem linier "ambil buat buang" menjadi sistem sirkular. Circular Economy dapat dicapai melalui desain yang tahan lama, pemeliharaan, perbaikan, penggunaan kembali, remanufaktur, refurbishing, dan daur ulang.

Halaman Selanjutnya
img_title