21 Kutipan Albert Camus: Sastrawan dan Filsuf yang Mengajak Manusia untuk Hidup dalam Keberanian dan Kesadaran
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Nama Albert Camus telah lama menjadi magnet dalam dunia sastra dan filsafat dunia. Sebagai seorang filsuf, jurnalis, sekaligus penulis Prancis, Camus terkenal karena memperkenalkan konsep absurdism—sebuah pandangan filosofis tentang konflik antara pencarian makna oleh manusia dan ketidakmampuan dunia untuk memberikannya.
Filsafat ini dituangkan secara mendalam dalam karya-karyanya yang paling terkenal: L’Étranger (The Stranger) dan Le Mythe de Sisyphe (The Myth of Sisyphus). Melalui kedua karya ini, Camus tidak hanya menuliskan cerita, tetapi menggugah kesadaran manusia untuk berani hidup dalam ketidakpastian dan tanpa ilusi makna mutlak.
Latar Belakang: Dari Kemiskinan hingga Nobel Sastra
Albert Camus lahir dari keluarga miskin di Aljazair, sebuah koloni Prancis kala itu. Ayahnya meninggal dalam Perang Dunia I, dan sejak itu Camus hidup bersama ibu, saudara, nenek, dan pamannya yang lumpuh dalam sebuah apartemen kecil dua kamar di distrik pekerja Belcourt.
Ibunya, yang tunarungu sebagian dan tidak bisa membaca, bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Meski hidup dalam keterbatasan, Camus menunjukkan kecemerlangan di sekolah dan semangat dalam olahraga, terutama sepak bola. Namun, pada usia 17 tahun, Camus divonis menderita tuberkulosis—penyakit yang kemudian menggagalkan cita-citanya menjadi guru dan pemain bola profesional.
Menulis menjadi satu-satunya pelarian dan bentuk perlawanan terhadap kehidupan yang keras. Dengan pena dan pikiran tajam, Camus bangkit, dan pada tahun 1957 ia dianugerahi Nobel Sastra, menjadi salah satu sastrawan termuda yang menerima penghargaan tersebut.
21 Kutipan Albert Camus untuk Menenangkan Pikiran dan Menguatkan Jiwa