Cahaya Hati: 15 Kutipan Terbaik dan Inspiratif dari Jalaluddin Rumi: Menari dalam Cinta Ilahi yang Tak Pernah Usai

Tarian Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA – Nama Jalaluddin Rumi bukanlah hal asing bagi pencinta sastra, spiritualitas, maupun filsafat Islam. Penyair sufi kelahiran Balkh, Persia (sekarang Afghanistan), pada tahun 1207 ini telah meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah peradaban dunia. Warisan puisi dan pemikirannya yang penuh cinta kepada Tuhan masih abadi hingga kini, menyentuh jutaan jiwa lintas zaman dan agama.

Kisah Para Sufi: Najmuddin Kubra, Sang Martir Cinta dalam Serangan Mongol

Rumi tidak hanya menulis puisi, ia menciptakan gerakan spiritual. Tarian sufi atau whirling dervish yang dikenal saat ini merupakan simbol dari perjalanan ruhani menuju Tuhan—menari dalam cinta Ilahi yang tak pernah usai.

Ia meyakini bahwa Tuhan bukan hanya objek ibadah, melainkan lautan cinta yang menyerap segala makhluk di dalam-Nya. Melalui bait-bait puisinya, Rumi mengajarkan makna cinta sejati, kerendahan hati, kesabaran, serta keikhlasan dalam pengabdian.

Kisah Para Sufi: Ruzbihan Baqli, Sufi yang Menulis dengan Air Mata dan Cinta Mendalam

Berikut ini adalah 15 kutipan terbaik dan paling inspiratif dari Jalaluddin Rumi yang menggambarkan jalan cinta spiritual, yang tidak hanya menyentuh jiwa, tetapi juga membuka jalan bagi manusia menuju pencerahan hakiki.

1. “Apa yang kamu cari, juga sedang mencarimu.”

Kisah Para Sufi: Bayazid Bistami, Ketika Tuhan Didekati dengan Kepasrahan Total

Kutipan ini sangat populer dan sering dikaitkan dengan pencarian makna hidup. Rumi percaya bahwa segala pencarian manusia terhadap kebenaran akan selalu dijawab, karena Tuhan senantiasa dekat dengan mereka yang mencari-Nya dengan tulus.

2. “Jangan bersedih. Apa pun yang hilang darimu akan kembali dalam bentuk lain.”

Halaman Selanjutnya
img_title