Ekonomi AS Terancam Melambat Tajam, Resesi Semakin Dekat Akibat Kebijakan Tarif yang Agresif

Donald J. Trump Presiden AS Terpilih
Sumber :
  • viva.co.id

Jakarta, WISATA - Kebijakan tarif yang agresif dari pemerintah Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menimbulkan perlambatan signifikan pada perekonomian negara adidaya tersebut dalam dua tahun ke depan. Hasil jajak pendapat terbaru yang dirilis Reuters menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya resesi dalam 12 bulan mendatang kini mendekati angka 50 persen.

Dampak Kebijakan Tarif Agresif AS Terhadap Ekonomi Global dan Implikasinya bagi Indonesia

Meskipun Presiden Donald Trump telah mengumumkan jeda 90 hari atas tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama seperti China, namun langkah ini belum cukup untuk meningkatkan prospek ekonomi jangka menengah. Ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok bahkan justru semakin memanas, menciptakan tekanan tambahan terhadap dunia usaha dan kepercayaan konsumen.

Inflasi Naik, Pertumbuhan Menurun

Rupiah Melemah Tajam! Sentimen Perang Dagang Trump Picu Anjloknya Nilai Tukar ke Rp 16.958 per Dolar AS

Kondisi ekonomi AS saat ini sedang berada di bawah tekanan ganda. Di satu sisi, inflasi meningkat tajam, sementara di sisi lain, pertumbuhan ekonomi menurun dengan cepat. Banyak ekonom yang kini merevisi ekspektasi inflasi mereka ke level yang lebih tinggi, dan secara bersamaan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi.

"Sentimen saat ini sangat lemah. Konsumen sangat berhati-hati dalam berbelanja karena harga, pekerjaan, dan kekayaan semua bergerak negatif terhadap mereka. Ini kombinasi yang beracun bagi pertumbuhan konsumsi," ungkap James Knightley, Kepala Ekonom Internasional ING.

Proyeksi Ekonomi Global dan Dampaknya Terhadap Indonesia: Analisis Terkini

Kondisi ini tidak hanya berpengaruh terhadap konsumsi, tetapi juga terhadap investasi bisnis. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan tarif telah membuat para pelaku usaha menahan ekspansi mereka. Dalam jajak pendapat tersebut, seluruh dari 45 ekonom yang menjawab pertanyaan tambahan menyatakan bahwa kebijakan tarif memberikan dampak negatif terhadap sentimen bisnis, bahkan hampir separuhnya menyebut dampaknya "sangat negatif".

Outlook Pertumbuhan Anjlok Drastis

Halaman Selanjutnya
img_title