Ekonomi AS Terancam Melambat Tajam, Resesi Semakin Dekat Akibat Kebijakan Tarif yang Agresif

Donald J. Trump Presiden AS Terpilih
Sumber :
  • viva.co.id

Sebelumnya, awal tahun 2025 sempat menunjukkan tanda-tanda optimisme. Belanja konsumen meningkat dan sektor ketenagakerjaan tumbuh dengan cepat. Namun, semua itu kini tampaknya menjadi kenangan semu.

Socrates: Keindahan Adalah Tirani yang Sementara

Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2025 turun drastis menjadi hanya 1,4 persen, padahal bulan sebelumnya masih diperkirakan tumbuh 2,2 persen. Penurunan sebesar 80 basis poin dalam sebulan ini adalah yang tercepat sejak Juli 2022. Bahkan untuk tahun 2026, angka pertumbuhan yang diperkirakan pun ikut terkoreksi menjadi 1,5 persen dari sebelumnya 2,0 persen dalam survei Maret.

“Ketidakpastian akibat tarif telah menciptakan kerusakan permanen. Ini berisiko mengurangi pertumbuhan, menaikkan inflasi, dan memperbesar risiko ekstrem,” ujar James Egelhof, Kepala Ekonom AS di BNP Paribas.

Socrates: Menjalani Hidup dengan Baik, Indah, dan Adil Adalah Tujuan Utama

Selain dampaknya terhadap perekonomian riil, gejolak ini juga telah mengganggu kepercayaan global terhadap aset-aset Amerika Serikat, termasuk posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia dan status safe haven dari obligasi Treasury.

Inflasi Tak Kunjung Terkendali

Mau Liburan Berkelanjutan? Simak Destinasi Hits Wellness Tourism yang Ramah Lingkungan, Akrab dengan Gaya Hidup Stoik

Para ekonom dalam survei tersebut juga memperkirakan bahwa semua ukuran inflasi akan tetap berada di atas target 2 persen dari The Fed hingga setidaknya tahun 2027. Baik indeks harga konsumen (CPI), core CPI, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), maupun core PCE semuanya menunjukkan tren kenaikan.

Revisi terbaru terhadap CPI tahun ini menunjukkan lonjakan rata-rata 60 basis poin, yang merupakan perubahan bulanan terbesar sejak Maret 2023. Ini mencerminkan bahwa tekanan harga di pasar ritel semakin terasa oleh masyarakat luas.

Halaman Selanjutnya
img_title