Seruan Jihad! Peran Agama dalam Mobilisasi Perang Diponegoro

Ilustrasi Perang Jawa
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Kesimpulan: Jihad sebagai Kekuatan Perlawanan

Siapa Multatuli? Penulis Belanda yang Membela Rakyat Indonesia dari Penindasan

Perang Jawa bukan hanya perang politik atau ekonomi, tetapi juga perang spiritual. Pangeran Diponegoro berhasil memanfaatkan sentimen keagamaan untuk membangun semangat perjuangan rakyat Jawa.

Dengan menjadikan perang ini sebagai jihad melawan penjajahan, ia mampu menarik dukungan luas dari rakyat kecil, ulama, santri, hingga bangsawan yang merasa ditindas oleh kolonialisme Belanda.

Mengapa "Max Havelaar" Masih Relevan? Kritik Kolonialisme yang Tak Pernah Usang

Strategi ini membuat Perang Jawa menjadi salah satu perlawanan terbesar dalam sejarah Nusantara, yang berlangsung selama lima tahun dan menghabiskan banyak sumber daya Belanda.

Pada artikel berikutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang "1825: Ketika Yogyakarta Meledak! Awal Perang yang Menggemparkan", di mana kita akan melihat bagaimana pertempuran pertama Perang Jawa dimulai dan bagaimana pasukan Diponegoro menghadapi tentara Belanda.

10 Kutipan Terbaik dari Karya Ikonik Leila S. Chudori: Pulang (2012) – Kisah tentang Pengasingan dan Kerinduan Tanah Air

Jangan lewatkan artikel selanjutnya dalam Serial Perang Jawa!