Seruan Jihad! Peran Agama dalam Mobilisasi Perang Diponegoro

Ilustrasi Perang Jawa
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Dalam banyak sumber sejarah, disebutkan bahwa pasukan Diponegoro menggunakan simbol-simbol Islam dalam perjuangan mereka.

  • Banyak prajurit yang mengenakan ikat kepala putih sebagai simbol kesucian dalam jihad.
  • Sebelum bertempur, mereka sering melakukan doa bersama dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an.
  • Mereka menyebut perang ini sebagai "perang sabil", yang berarti perang suci di jalan Allah.
Siapa Multatuli? Penulis Belanda yang Membela Rakyat Indonesia dari Penindasan

Hal ini memperkuat keyakinan bahwa mereka bukan hanya berperang untuk dunia, tetapi juga untuk kehidupan akhirat.

3. Dukungan dari Ulama dan Santri

Mengapa "Max Havelaar" Masih Relevan? Kritik Kolonialisme yang Tak Pernah Usang

Salah satu kekuatan terbesar Diponegoro dalam Perang Jawa adalah dukungan dari para ulama dan santri.

Di masa itu, pesantren menjadi pusat pendidikan dan perlawanan. Banyak kyai yang mengajarkan perlawanan terhadap penjajahan sebagai bagian dari ajaran Islam.

10 Kutipan Terbaik dari Karya Ikonik Leila S. Chudori: Pulang (2012) – Kisah tentang Pengasingan dan Kerinduan Tanah Air

Para santri yang dididik dalam pesantren melihat Diponegoro sebagai pemimpin yang menjalankan perintah agama untuk melawan kezaliman. Mereka pun dengan sukarela bergabung dalam pasukan perlawanan.

Halaman Selanjutnya
img_title