Seruan Jihad! Peran Agama dalam Mobilisasi Perang Diponegoro
Minggu, 16 Maret 2025 - 07:38 WIB
Sumber :
- Image Creator Grok/Handoko
Dalam banyak sumber sejarah, disebutkan bahwa pasukan Diponegoro menggunakan simbol-simbol Islam dalam perjuangan mereka.
- Banyak prajurit yang mengenakan ikat kepala putih sebagai simbol kesucian dalam jihad.
- Sebelum bertempur, mereka sering melakukan doa bersama dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an.
- Mereka menyebut perang ini sebagai "perang sabil", yang berarti perang suci di jalan Allah.
Hal ini memperkuat keyakinan bahwa mereka bukan hanya berperang untuk dunia, tetapi juga untuk kehidupan akhirat.
3. Dukungan dari Ulama dan Santri
Salah satu kekuatan terbesar Diponegoro dalam Perang Jawa adalah dukungan dari para ulama dan santri.
Di masa itu, pesantren menjadi pusat pendidikan dan perlawanan. Banyak kyai yang mengajarkan perlawanan terhadap penjajahan sebagai bagian dari ajaran Islam.
Para santri yang dididik dalam pesantren melihat Diponegoro sebagai pemimpin yang menjalankan perintah agama untuk melawan kezaliman. Mereka pun dengan sukarela bergabung dalam pasukan perlawanan.
Halaman Selanjutnya
Banyak ulama yang juga terlibat secara langsung dalam perang ini, baik sebagai pemimpin spiritual maupun sebagai komandan pasukan. Dukungan ini membuat Perang Jawa semakin kuat karena memiliki dasar ideologi yang jelas.