Disabari: Seni Menghadapi Kenyataan Hidup dengan Lapang Dada ala Stoik
- Image Creator Grok/Handoko
Kesabaran bukan sesuatu yang bisa kita miliki dalam semalam. Ini adalah keterampilan yang harus dilatih secara terus-menerus. Berikut beberapa cara yang diajarkan oleh para filsuf Stoik untuk membantu kita menjadi lebih sabar dan menerima kenyataan dengan lapang dada.
Pertama, praktikkan pemikiran negatif terkontrol (premeditatio malorum). Dalam Stoikisme, ada teknik yang disebut dengan membayangkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi dalam hidup. Bukan untuk membuat diri sendiri takut, tetapi untuk mempersiapkan mental kita agar lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Misalnya, sebelum menghadiri wawancara kerja, kita bisa berpikir, Bagaimana jika saya tidak diterima? Dengan begitu, kita tidak terlalu kecewa jika hasilnya tidak sesuai harapan. Sebaliknya, jika ternyata hasilnya baik, kita justru akan merasa lebih bersyukur.
Kedua, belajar melihat peristiwa dari perspektif yang lebih luas. Sering kali kita terlalu terjebak dalam emosi sesaat sehingga lupa bahwa masalah yang kita hadapi mungkin tidak sebesar yang kita kira.
Misalnya, ketika macet di jalan, kita bisa marah dan kesal. Tetapi jika kita berpikir, Apakah ini akan tetap penting dalam satu tahun ke depan? maka kita akan menyadari bahwa kejadian ini hanyalah gangguan kecil dalam hidup.
Ketiga, mengembangkan ketahanan mental dengan menghadapi tantangan secara langsung. Kesabaran tidak bisa tumbuh jika kita terus-menerus menghindari kesulitan. Justru, dengan menghadapi masalah dan belajar untuk tetap tenang dalam situasi sulit, kita bisa semakin kuat dan lebih siap menghadapi kenyataan hidup.
Belajar dari Kehidupan Seneca: Sabar dalam Menghadapi Nasib