Menghidupkan Kembali Semangat Nasionalisme Melalui Pendidikan dan Karakter Bangsa

Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla
Sumber :
  • Handoko/istimewa

Pemerintah, Masyarakat, dan Kolaborasi Strategis

Filsafat Aristoteles dalam Kehidupan Sehari-Hari: Hidup Bijak di Era Modern ala Yunani Kuno

Dalam pandangan Laksma Jaya Darmawan, bela negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Ini adalah kewajiban bersama yang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah, katanya, harus menjadi fasilitator utama. Kebijakan dan program yang mendukung pendidikan karakter harus diprioritaskan, seperti subsidi untuk kegiatan budaya, pelatihan kepemimpinan, dan penyediaan platform digital yang mendukung kampanye cinta tanah air.

Namun, masyarakat juga memegang peranan penting. Gotong royong, yang menjadi ciri khas bangsa ini, harus kembali dibudayakan. Komunitas lokal perlu didorong untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang mempererat solidaritas, seperti festival budaya, lomba kebersihan lingkungan, dan diskusi kebangsaan.

Konsep “Golden Mean” Aristoteles: Kunci Keseimbangan Hidup di Tengah Dunia yang Ekstrem

Sektor swasta, menurutnya, juga tidak boleh tinggal diam. Mereka dapat mendukung upaya ini melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Misalnya, dengan menyediakan dana untuk pelatihan kepemimpinan pemuda, membangun fasilitas publik yang mendukung kegiatan budaya, atau mendanai kampanye nasionalisme melalui media massa.

Menyongsong Indonesia yang Berdaulat dan Bermartabat

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Filosofi Kehidupan Aristoteles? Panduan Menemukan Hidup Bermakna di Dunia Modern

Di penghujung wawancara, Laksma Jaya Darmawan menyampaikan pesan yang menggugah. “Kita harus percaya, semangat nasionalisme masih ada di hati setiap rakyat Indonesia. Tugas kita adalah membangkitkan itu kembali,” ujarnya penuh keyakinan.

Menurutnya, dengan pendekatan pendidikan yang strategis, penguatan karakter bangsa, dan semangat kebersamaan, Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan zaman, dari ancaman siber hingga infiltrasi budaya asing. Beliau yakin bahwa semangat bela negara bukanlah hal yang kaku atau usang. Sebaliknya, ini adalah api yang harus terus menyala di setiap jiwa anak bangsa.

Halaman Selanjutnya
img_title