Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan: Sinergi Pemerintah, Rakyat, dan Sumber Daya Alam adalah Kunci
- Handoko/istimewa
Rakyat: Pondasi Kebangsaan yang Aktif
Rakyat adalah pilar kedua yang tidak kalah penting dalam bela negara. Bagi Jaya Darmawan, rakyat bukan hanya objek pembangunan, tetapi juga subjek utama yang berperan aktif dalam menjaga kedaulatan bangsa. “Rakyat adalah kekuatan utama dalam bela negara. Mereka harus dilibatkan dalam setiap proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga implementasi,” katanya.
Kesadaran bela negara di tingkat masyarakat sering kali masih minim. Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2023, hanya sekitar 47% responden yang memahami konsep bela negara. Hal ini menunjukkan perlunya upaya yang lebih serius dalam meningkatkan wawasan kebangsaan di masyarakat.
Jaya Darmawan menekankan pentingnya pendidikan karakter dan pemberdayaan masyarakat sebagai langkah awal. Pendidikan berbasis nilai-nilai Pancasila harus diperkuat di semua tingkatan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Selain itu, program-program pemberdayaan seperti pelatihan keterampilan dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga harus ditingkatkan.
Ia memberikan contoh nyata dari program Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang telah berhasil meningkatkan kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 20% pada tahun 2023. “Ketika rakyat diberdayakan, mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam membangun bangsa,” ujarnya.
Sumber Daya Alam: Aset Strategis Bangsa
Pilar ketiga dalam sinergi bela negara adalah pengelolaan sumber daya alam. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, mulai dari tambang, minyak, gas, hingga hasil laut. Namun, potensi besar ini sering kali tidak dikelola secara maksimal.