Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid: Lima Prioritas Strategis Nasional untuk Kecerdasan Buatan
- Komimfo.go.id
Bandung, WISATA — Pemerintah Indonesia terus memperkuat langkah dalam menyongsong era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengumumkan strategi nasional berbasis AI dengan menetapkan lima prioritas utama. Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak besar dalam berbagai sektor penting, mulai dari layanan kesehatan hingga keamanan pangan.
Dalam Seminar Nasional "Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum" yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Meutya Hafid menegaskan bahwa strategi nasional ini bukan sekadar rencana, tetapi komitmen nyata untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam revolusi teknologi global.
Meningkatkan Layanan Kesehatan dengan Teknologi AI
Layanan kesehatan menjadi salah satu sektor utama dalam strategi ini. Menteri Meutya menjelaskan bahwa penggunaan teknologi AI dapat memperluas akses layanan medis dan meningkatkan akurasi dalam diagnosa penyakit. Teknologi ini bahkan memungkinkan deteksi dini penyakit kritis, seperti kanker, melalui analisis data medis yang kompleks.
"AI di bidang kesehatan juga mengusung model 4P, yaitu prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal. Dengan ini, kualitas layanan kesehatan dapat meningkat secara signifikan, dan aksesibilitasnya lebih merata untuk seluruh rakyat Indonesia," jelas Meutya Hafid.
Selain itu, Kementerian Kesehatan telah mengimplementasikan teknologi ini untuk manajemen rumah sakit yang lebih efisien. Dengan pengelolaan data pasien berbasis AI, waktu pelayanan dapat diperpendek, sementara kualitas pengobatan meningkat.
Reformasi Birokrasi: Efisiensi dan Transparansi yang Didukung AI