Dominasi Asing di Meja Makan: Bagaimana Charoen Pokphand, Japfa, Menguasai Industri Unggas Indonesia

Peternakan Ayam
Sumber :
  • Pexels

Dalam putusannya, KPPU menyatakan bahwa beberapa perusahaan terbukti melanggar Undang-Undang Persaingan Usaha dan dikenai sanksi denda. Meskipun demikian, dampak dari putusan ini belum sepenuhnya terlihat, karena Charoen Pokphand dan Japfa tetap menjadi pemain dominan di industri unggas Indonesia.

Bantuan Pakan dan Program Juleha Brebes: Jawaban di Tengah Kemarau Panjang

Apakah Dominasi Asing Ini Berbahaya?

Ketergantungan Indonesia pada perusahaan asing dalam sektor pangan, terutama daging ayam, menimbulkan kekhawatiran jangka panjang. Dalam kondisi normal, dominasi perusahaan seperti Charoen Pokphand mungkin tidak terlihat sebagai masalah besar. Namun, ketika terjadi gangguan di rantai pasokan global, Indonesia bisa menghadapi masalah serius dalam memenuhi kebutuhan pangan domestik.

Kabupaten Brebes Siap Jadi Pelopor Kebangkitan Peternakan di Pedesaan

Pada 2020, misalnya, pandemi COVID-19 menyebabkan gangguan pada rantai pasok pangan global. Meskipun dampaknya terhadap pasokan ayam di Indonesia tidak terlalu besar, ketergantungan pada perusahaan asing tetap menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai di masa depan.

Apa Solusinya?

Ngeri, AI Mengubah Industri Transportasi: Waabi Siap Luncurkan Truk Otonom di Pasar

Untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan asing, pemerintah Indonesia perlu memperkuat posisi peternak lokal melalui berbagai kebijakan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Pemberian subsidi atau insentif kepada peternak kecil agar mereka bisa bersaing dengan harga produk yang ditawarkan oleh perusahaan besar.
  2. Memperkuat regulasi terkait persaingan usaha, sehingga perusahaan-perusahaan besar tidak bisa mendikte harga dan pasokan di pasar.
  3. Mendorong inovasi di kalangan peternak lokal melalui pelatihan dan bantuan teknologi, agar mereka bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mereka.
Halaman Selanjutnya
img_title