Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia dalam Implementasi Industri 4.0
- Handoko/Istimewa
Jakarta, WISATA - Di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, Indonesia terus menunjukkan ketahanannya dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil. Hal ini disampaikan oleh Yan Sibarang Tandiele, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustrian, dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan di Jakarta. Acara ini mengangkat tema Development of Smart Machine & Robotics Ecosystem to Accelerate Industry Revolution 4.0 dan membahas pentingnya pengembangan ekosistem industri yang berorientasi pada teknologi.
Dalam presentasinya, Yan mengungkapkan bahwa upaya Indonesia dalam mengembangkan ekosistem Industri 4.0 tidak hanya berdampak pada sektor manufaktur, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Pertumbuhan PDB Indonesia saat ini menunjukkan bahwa kita telah berhasil mengelola berbagai tantangan global dengan baik. Ekonomi kita tumbuh pada laju yang stabil, berkat adopsi teknologi yang tepat di sektor industri,” ujar Yan.
Yan juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan institusi akademik dalam mendukung implementasi Industri 4.0. Menurutnya, sinergi antara berbagai pihak ini sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat terus bersaing di tingkat global. Salah satu contoh nyata dari kolaborasi ini adalah pelaksanaan pameran Inti Root yang merupakan bagian dari Indonesia Technology and Innovation (INTI 2024).
INTI 2024, sebagai pameran B2B terbesar di Indonesia, menjadi wadah bagi para pelaku industri untuk berinteraksi dengan para penyedia solusi teknologi terdepan. Dengan lebih dari 700 exhibitor dan ribuan pengunjung, pameran ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi Industri 4.0 di Indonesia.
“INTI 2024 adalah cerminan dari komitmen kita untuk mengembangkan ekosistem industri yang mampu bersaing di era digital. Melalui pameran ini, kami berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi canggih dan memanfaatkan peluang yang ada dalam revolusi industri saat ini,” jelas Yan.
Di akhir paparannya, Yan menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam revolusi industri global, asalkan terus memperkuat ekosistem industrinya melalui inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan.