2024: Tahun Penting Bagi Teknologi NTN di Indonesia

Suasana INTI 2024
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Jakarta, WISATA - Dalam acara Indonesia Internet Expo and Summit (IIXS) 2024 yang digelar sebagai bagian dari Indonesia Technology and Innovation (INTI) 2024, salah satu isu utama yang dibahas adalah tentang pentingnya teknologi Non-Terrestrial Networks (NTN) di Indonesia. Menurut Sigit PW Jarot, Kepala Infrastruktur Telematika Nasional dari Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia), tahun 2024 akan menjadi momen krusial bagi pengembangan dan penerapan teknologi NTN di Indonesia.

Ekonomi Lesu: Shifting Teknologi atau Dampak Resesi Global?

Saat ini, sekitar 7% populasi dunia masih berada di luar jangkauan jaringan broadband seluler. Di Indonesia, angka ini menjadi tantangan besar mengingat wilayah geografis yang sangat luas dengan banyak daerah terpencil dan kepulauan. Menurut Sigit, pengisian kesenjangan ini hanya dapat dilakukan dengan teknologi satelit, yang dianggap sebagai satu-satunya pilihan yang layak. Penggunaan teknologi ini tidak hanya untuk menjangkau daerah-daerah terpencil tetapi juga menjadi kunci dalam strategi produk dan penetapan harga untuk layanan telekomunikasi di Indonesia.

Sigit juga menyoroti potensi ekonomi dari penerapan teknologi NTN di Indonesia. Menurut data dari GSMA Intelligence, pada tahun 2035, pendapatan dari konektivitas berbasis satelit diproyeksikan mencapai USD 20-25 miliar per tahun, dengan 2/3 dari total pendapatan berasal dari konsumen. Sementara itu, layanan IoT untuk sektor B2B diperkirakan akan mencapai USD 10 miliar per tahun pada periode yang sama. Potensi besar ini menunjukkan bahwa Indonesia harus segera mengadopsi teknologi NTN untuk dapat bersaing di pasar global.

Apakah Shifting Digital yang Disalahkan? Realitas Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi

Selain fokus pada manfaat ekonomi jangka pendek, Sigit menekankan pentingnya membangun fondasi jangka panjang untuk teknologi NTN. Salah satu langkah penting adalah mengadopsi standar 3GPP menuju NTN sebagai komponen asli dari jaringan 6G. Namun, tantangan terbesar adalah fragmentasi teknologi, di mana beberapa pemain besar masih mempertahankan model proprietari yang dapat menghambat perkembangan standar global.

Tahun 2024 akan menjadi tahun yang penting bagi pengembangan teknologi NTN di Indonesia. Dengan fokus pada pengisian kesenjangan jaringan dan pemanfaatan ekonomi satelit, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing global. Namun, keberhasilan ini akan sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk membangun fondasi teknologi yang kuat dan mengatasi tantangan fragmentasi yang ada.

Shifting atau Resesi? Mengupas Fakta di Balik Kelesuan Ekonomi Global