Indonesia di Ambang 2034: Jalan Menuju Ekonomi Berpenghasilan Tinggi melalui Transformasi Digital

Wamenkominfo Nezar Patria di IIXS
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Jakarta, WISATA - Indonesia sedang berada di ambang "point of no return" menuju status sebagai negara dengan ekonomi berpenghasilan tinggi pada tahun 2034, demikian disampaikan oleh Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, dalam keynote speech-nya pada pembukaan Indonesia Internet Expo and Summit (IIXS) di Indonesia Technology and Innovation (INTI) 2024.

Huawei Perkenalkan Teknologi F5.5G untuk Jaringan Berbasis Komputasi Masa Depan

Dalam presentasinya, Nezar Patria memaparkan visi ambisius Indonesia untuk menjadi salah satu dari 101 ekonomi global teratas pada tahun 2045. Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tiga kali lipat dalam dua dekade mendatang, yang akan mendorong negara ini mencapai status ekonomi berpenghasilan tinggi. Pertumbuhan PDB diproyeksikan akan mencapai USD 15,700 per kapita pada tahun 2038, meningkat dari USD 4,700 pada tahun 2023, asalkan transformasi digital dapat dimaksimalkan.

Namun, Nezar juga memperingatkan bahwa untuk mencapai visi ini, Indonesia harus segera beralih dari pola pertumbuhan yang konvensional (business as usual) ke model pertumbuhan yang didorong oleh inovasi dan digitalisasi. Berdasarkan skenario transformasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipercepat hingga dua kali lipat dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan jika hanya bergantung pada model tradisional. Hal ini akan memberikan Indonesia kesempatan untuk menutup kesenjangan ekonomi dengan negara-negara lain dan memperkuat posisi globalnya.

Huawei Siapkan Inovasi F5.5G Berbasis AI untuk Mendukung Pertumbuhan Bisnis Baru

Nezar menekankan bahwa tahun 2034 akan menjadi titik krusial bagi Indonesia. Pada tahun tersebut, negara ini harus memastikan bahwa transformasi digital telah merata dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan bahwa pemerintah harus terus mendukung inisiatif-inisiatif digital yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan produktivitas nasional. "2034 akan menjadi titik tidak ada kembalinya Indonesia, dan kita harus memanfaatkan momentum ini untuk melangkah lebih jauh menuju visi Indonesia Emas 2045," tegasnya.

Sebagai langkah konkrit, Nezar menyarankan penguatan infrastruktur digital, peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan digital, dan penciptaan kebijakan yang mendukung inovasi teknologi. Semua ini, menurutnya, akan menjadi fondasi penting bagi Indonesia untuk mencapai visi jangka panjangnya.

Ekonomi Lesu: Shifting Teknologi atau Dampak Resesi Global?

Sebagai penutup, Nezar mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan, demi tercapainya Indonesia yang lebih maju dan sejahtera di masa depan.