Kerja Sama Indonesia-AS: Dorong Pengembangan Teknologi dan Energi Terbarukan

Indonesia Amerika Tertarik Kerjasama pada Berbagai Bidang Strategis
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Jakarta, WISATA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Under Secretary for Economic Growth US Department of States Jose Fernandez pada Senin (15/07) di Kantor Kemenko Perekonomian. Pertemuan bilateral ini memusatkan perhatian pada upaya kolaborasi dan dukungan Amerika Serikat (AS) di beberapa sektor, termasuk ekosistem semikonduktor, Energi Baru dan Terbarukan (EBT), pertanian, dan potensi kerja sama lainnya.

Kolaborasi Strategis Indonesia-Singapura di Era Zero Emission

Kerja Sama di Bidang Bioteknologi Pertanian

Dalam kesempatan tersebut, Under Secretary Fernandez menyampaikan keinginan untuk kerja sama dalam bidang bioteknologi pertanian. Menko Airlangga menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia terbuka untuk kerja sama bioteknologi dengan AS, terutama pada komoditas padi, jagung, dan tebu. Kerja sama ini telah dilakukan melalui penelitian di bidang bioteknologi antara universitas di Indonesia, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan universitas di AS.

Menko Airlangga dan Jepang Dorong Investasi Hijau untuk Transisi Energi di Indonesia

“Pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk mengembangkan laboratorium pada beberapa komoditas seperti beras, jagung, dan tebu serta penggunaan bioetanol untuk bahan bakar ramah lingkungan,” ungkap Menko Airlangga. Pemerintah saat ini juga sedang mengembangkan sejumlah food estate untuk menjaga keamanan pangan di seluruh Indonesia.

Pemanfaatan Teknologi Small Modular Reactor (SMR)

Kementerian Perindustrian Dorong Industri Hidrogen untuk Dukung Dekarbonisasi

Terkait optimalisasi pemanfaatan energi non-fosil sebagai pembangkit listrik, Menko Airlangga menyinggung pemanfaatan teknologi Small Modular Reactor (SMR) sebagai pembangkit tenaga listrik. “Mempertimbangkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar, diperlukan kapasitas energi listrik yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Reaktor nuklir yang dihasilkan melalui modular SMR, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut,” tambah Menko Airlangga.

Under Secretary Fernandez menyebutkan bahwa pihaknya siap mendukung penggunaan SMR dan mendorong pihak swasta untuk membantu pengembangan dan kajian kelayakan pembangunan reaktor tersebut di Indonesia. Beberapa pelaku usaha pengelola reaktor nuklir untuk tenaga listrik telah menyatakan minat kerja sama di Indonesia. Indonesia juga telah memiliki beberapa laboratorium nuklir untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Halaman Selanjutnya
img_title