Kerja Sama Indonesia-AS: Dorong Pengembangan Teknologi dan Energi Terbarukan

Indonesia Amerika Tertarik Kerjasama pada Berbagai Bidang Strategis
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Upaya Aksesi Indonesia dalam OECD

Kolaborasi Indonesia-Kanada: Perkuat Teknologi Bersih dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2024 tentang Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). “Proses aksesi Indonesia diharapkan mampu mendukung reformasi struktural yang berkelanjutan di Indonesia, serta mendukung penyempurnaan kebijakan dan regulasi sesuai referensi yang unggul,” tegas Menko Airlangga. Under Secretary Fernandez juga menyatakan dukungan Pemerintah AS dan optimisme bahwa Indonesia dapat meraih keanggotaan penuh OECD dalam waktu tidak terlalu lama.

Pengembangan Ekosistem Semikonduktor

Menko Airlangga Hartarto Kejar Teknologi Bersih di Kanada: Strategi Indonesia Menuju Transisi Energi

Terkait pengembangan semikonduktor, Pemerintah Indonesia telah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Ekosistem Semikonduktor melalui Keputusan Menko Perekonomian Nomor 16 Tahun 2024. Satuan tugas ini bekerja sama dengan OECD dan Departemen Luar Negeri AS untuk melakukan kajian atas ekosistem semikonduktor Indonesia. Dengan bergabungnya Indonesia dengan OECD, diharapkan dapat membantu pengembangan ekosistem semikonduktor tersebut. Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat rantai pasokan global semikonduktor melalui mekanisme International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund. Pemerintah juga menjalin kerja sama pengembangan SDM semikonduktor dengan Universitas Arizona.

Apresiasi terhadap Kepemimpinan AS dalam IPEF

Ekonomi Bersih Berbasis Teknologi: Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan Indonesia

Indonesia mengapresiasi kepemimpinan AS dalam kerja sama Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF). Indonesia berkomitmen untuk negosiasi seluruh Pilar dalam IPEF, mendorong fleksibilitas dalam penyelesaian kesepakatan, serta menandatangani kesepakatan Pilar II, III, IV, dan Overarching Agreement. Indonesia sedang dalam proses ratifikasi untuk berbagai kesepakatan tersebut. Beberapa Cooperative Work Program IPEF diinisiasi untuk peluang investasi dan kemitraan jangka panjang guna memanfaatkan potensi energi terbarukan di Indonesia.

Di akhir pertemuan, Menko Airlangga menekankan bahwa Indonesia akan terus melanjutkan berbagai program prioritas pemerintah saat ini, khususnya terkait upaya aksesi Indonesia dalam OECD dan transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE). Keduanya juga membahas terkait critical minerals untuk pengembangan mineral strategis seperti lithium, nikel, kobalt, serta mangan. Selain itu, pembahasan juga dilakukan menyangkut forum mineral yang dapat dikembangkan menjadi supply chain.

Halaman Selanjutnya
img_title