Forest Healing Sebagai Bagian Dari Wellness Tourism, Mungkinkah?

Pohon dengan jarak tidak rapat
Sumber :
  • pexels/pixabay

Makassar, WISATA - Forest Healing adalah aktivitas meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan dengan berbagai elemen alam termasuk wewangian alam dan pemandangan di dalam hutan. Hutan adalah sumber oksigen murni yang belum tercemar zat-zat polusi, sehingga potensinya untuk meningkatkan kesehatan tubuh tak diragukan lagi.

JOMO, Forest Healing, dan Stoicisme: Rahasia Modern untuk Menemukan Kedamaian di Tengah Kekacauan

Wellness tourism adalah wisata bertujuan mencapai keseimbangan dan kesejahteraan melalui perjalanan yang berfokus pada perawatan diri. Selain manfaat kesehatan fisik dan mental, wellness tourism juga memberikan kesempatan untuk terhubung dengan alam dan memahami budaya baru serta menggali pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri.

Forest healing sebagai bagian dari wellness tourism tentu saja sangat mungkin bahkan perlu untuk dikembangkan di setiap lokasi hutan yang representatif. Selain memberi manfaat kesehatan pada peserta wisata, kegiatan ini juga akan memberikan pemahaman bahwa keberadaan hutan itu sangat penting. Hutan harus dijaga untuk kemaslahatan umat sekarang dan masa depan.

Wisata Sehat Era Modern: JOMO, Forest Healing, dan Etnaprana Sebagai Tren Baru?

Berbagai kondisi yang harus disiapkan agar Forest Healing dapat menjadi bagian dari Wellness Tourism adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan lokasi

Menemukan Kebahagiaan Sejati: Rahasia Ketenangan Pikiran dari Seneca

Lokasi forest healing tentu membutuhkan areal hutan yang cukup luas dengan pohon-pohon yang ditanam dengan jarak cukup sehingga masih ada ruang bagi wisatawan untuk melakukan meditasi dan praktik tree hugging (memeluk pohon).

Areal hutan ini dapat berupa hutan milik dalam artian investor menyiapkan sendiri hutan dengan pohon-pohon tertentu yang ditanam. Areal hutan juga dapat memanfaatkan kawasan konservasi tentunya setelah ada kesepakatan kerjasama dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2. Menyiapkan pondok atau ruang terapi

Selain areal hutan untuk melakukan aktivitas outdoor, dibutuhkan pondok atau bangunan yang digunakan untuk melakukan aktivitas indoor. Bagian dari Forest Healing dapat berupa pijat dengan minyak ramuan dari berbagai tumbuhan hutan, atau mandi dengan air ramuan tumbuhan hutan yang menyehatkan.

Jika lokasi berada di kawasan konservasi, tentunya bangunan atau pondok yang dibangun harus sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi. Tidak akan sama dengan fasilitas SPA hotel mewah misalnya. Namun bangunannya harus bernuansa alam dan kemungkinan justru menambah daya tarik wellness tourism itu sendiri karena ada nuansa eksotis yang didapatkan.

3. Menyiapkan SDM mumpuni berkualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan terdiri dari instruktur Forest Healing, terapis untuk pijat dan aktivitas indoor lainnya. Pihak KLHK juga harus dilibatkan dalam kegiatan operasional nantinya karena ada tanggungjawab pembuatan dokumen lingkungan dan kegiatan pengelolaan serta pemantauan lingkungan, karena sealami apapun kegiatan yang dilakukan, pasti menghasilkan limbah yang memberikan dampak bagi lingkungan. Di sinilah pihak KLHK akan memastikan bahwa kegiatan wellness tourism dengan paket wisata andalan Forest Healing, aman untuk dilaksanakan.

Jangan lupa untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dengan melibatkan mereka sebagai tenaga kerja sesuai dengan kemampuannya, misalnya saja untuk tenaga kebersihan atau keamanan. Dengan memberi manfaat pada penduduk sekitar, usaha yang dirintis insyaAllah akan berumur panjang.