Pelatihan Tari Ratoh Jaroe Mahasiswa Program PMM di UKM Seni Budaya Meurah Silue Unimal

Tari Ratoh Jaroe
Sumber :
  • news.unimal.ac.id/

WISATA – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni dan Budaya Meurah Silue Universitas Malikussaleh (Unimal) mengajarkan Tarian Ratoh Jaroe kepada Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan III Inbound Universitas Malikussaleh di Aula Cut Mutia, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe. Dilansir dari news.unimal.ac.id, tarian ini telah diajarkan selama dua bulan.

Proyeksi Ekonomi Global dan Dampaknya Terhadap Indonesia: Analisis Terkini

Tarian Ratoh Jaroe adalah bagian penting dari budaya Aceh dan Indonesia. Mengajarkannya kepada mahasiswa dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tidak hanya membantu mereka memahami budaya Indonesia, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan antar budaya. Dengan demikian, Tarian Ratoh Jaroe berkontribusi pada tujuan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman.

Dirangkum dari student-activity.binus.ac.id, sejarah tarian Ratoh Jaroe diciptakan oleh seniman Aceh bernama Yusri Saleh atau dikenal juga dengan Dek Gam, yang merantau ke Jakarta pada tahun 2000-an. Awalnya tarian Ratoh Jaroe disebut tari kreasi karena gerakannya yang menggunakan gabungan tari-tari lainnya dari Aceh seperti Likok Pulo, Rapai geleng, Reteb Meusekat dan Ratoh Duek. Ratoh Jaroe dibuat untuk membangkitkan semangat para wanita Aceh, yang dikenal pantang menyerah, pemberani, dan kompak satu sama lain. Setiap gerakan yang seirama dan teriakan yang meledak-ledak merupakan ekspresi dari semangat dan tekad kuat para perempuan Aceh. Tari ini memang memiliki arti mendalam, yaitu mencerminkan puji-pujian dan zikir kepada Tuhan Yang Maha Esa.

JAY IDZES: Tetiba, Media Italia Soroti Jay di Timnas, Ada Apa?

Biasanya tari itu ditampilkan dalam acara penyambutan tamu penting di Aceh dan juga sebagai hiburan. Kini, tari ini banyak diajarkan dalam ekstra kulikuler sekolah dan universitas. Banyak orang yang menyebut tarian Ratoh Jaroe sebagai Tari Saman. Memang ada kemiripan antara kedua tarian tersebut, baik gerakan badan dan tangannya. Tapi sebenarnya, jika diperhatikan dengan seksama, perbedaan akan tampak jelas. Pada tari saman, gerakan badannya lebih menonjol. Sedangkan di tari Ratoh Jaroe dominan dengan gerakan tangan yang digabung dengan gerakan badan.

Selanjutnya menurut PJ Ketua Umum UKM Meurah Silue, Annisa Arifatuwilma, latihan tari yang dilakukan oleh mahasiswa PMM tersebut bertujuan untuk penampilan tarian tradisional Aceh pada acara penutupan PMM mendatang. Sekitar 33 mahasiswa PMM berpartisipasi, termasuk dua orang pemusik (rapa'i) dan satu orang syekh. Latihan ini menjadi  wadah bagi mereka untuk mempelajari gerakan-gerakan yang khas dalam tarian Ratoh Jaroe.

Seiring Banyaknya Diaspora Indonesia Tempe meng-Global ke Berbagai Belahan Dunia