YOGYAKARTA: 7 Tempat Makan Populer yang Jadi Referensi, Nyam-Nyammmm.... (Bagian 2)
- pariwisata.jogjakota.go.id
Kuliner bakmi dengan cita rasa yang lezat dan mantap untuk disantap, tentunya sudah banyak ditemui di kota Yogyakarta, salah satunya Bakmi Pak Rebo Kintelan.
Keberadaan warung ini sangat mudah ditemui, karena terletak di pusat kota Yogyakarta. Berlokasi di jalan Brigjend Katamso, Yogyakarta atau tepatnya sebelah Selatan Purawisata.
Penambahan nama Kintelan di belakang kata Pak Rebo, karena lokasi warung ini berada di Kampung Kintelan.
Cita rasa yang lezat dan enak, membuat warung ini selalu dipenuhi para pembeli yang rela antre untuk menikmati menu dari daratan Tiongkok ini.
Menggunakan dua anglo untuk memasak, menyebabkan para pembeli harus antre dan menunggu cukup lama.
Namun hal ini tidak menghalangi pengunjung untuk menikmati salah satu sentra kuliner bakmi legendaris di kota Gudeg ini.
Salah satu yang nge-hits adalah bakmi nyemek atau bakmi goreng yang digoreng dengan sedikit kuah, sehingga tidak begitu kentara seperti bakmi goreng lainnya.
Bakmi ini terbilang gurih dan istimewa, karena penggunaan telur bebek mampu memberikan sensasi gurih yang berbeda dari bakmi goreng biasanya.
Menurut Mas Sabar, salah satu cucu pak Rebo, Bakmi Pak Rebo Kintelan sudah beroperasi sejak tahun 1960an.
Selama ini, bakmi nyemek menjadi menu andalan dari warung ini, cita rasanya pun sudah melegenda.
Selain menyajikan bakmi, warung ini juga menyajikan wedang uwuh, minuman khas Yogya yang berbahan dasar secang, sere, jahe, dan beberapa bahan rempah lainnya.
Rasanya begitu menghangatkan badan, sangat pas untuk teman santapan malam.
Alamat: Jalan Brigjen Katamso, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY 55131
No. Telp: 0818 895 957
12. Nasi Goreng Pak Pele Alun-Alun
Kalau Anda sudah niat singgah untuk makan malam di sini, intinya harus sabar, karena antreannya banyak hingga tiba giliran nantinya.
Pak Pele, begitu sapaan akrab pemilik sekaligus menjadi ikon warung nasi goreng tersebut.
Bukan saja karena wajahnya yang mirip dengan pemain sepak bola asal Brazil, lika-liku hidupnya pun tidak jauh-jauh dari dunia sepak bola.
Dulu, ia pernah tercatat sebagai pemain di kesebelasan Pramana (Pasukan Narendra Mataram).
Setelah gantung sepatu dan membuka usaha warung nasi dan bakmi, kemudian Pak Suharjiman - nama aslinya ini, justru lebih dikenal dengan sebutan Pak Pele.
Warung ini menyediakan nasi goreng, bakmi rebus, bakmi goreng, dan Magelangan.
Jangan ketinggalan untuk memesan minuman andalan warung ini, yaitu wedang jahe (jahenya dibakar) dengan gula Jawa dan sedikit rempah-rempah.
Harganya reasonable, mulai Rp15.000-Rp20.000. Warung ini mulai buka mulai pukul 17.00-23.00 WIB.
Pak Pele juga melebarkan sayap warungnya di Dusun Bantulan, Godean, Sleman, DIY.
Alamat: Pojok Tenggara, Jalan Alun-Alun Utara, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, DIY 55131
13. Gudeg Wijilan
Kota Yogya identik dengan gudeg yang menjadi ciri khasnya. Gudeg adalah makanan yang terbuat dari nangka muda dan santan, biasanya dimakan bersama dengan berbagai macam lauk pauk seperti krecek, telur, ayam, tempe dan tahu bacem.
Rasa gudeg biasanya manis dan juga ada tambahan rasa gurih, karena campuran bumbu areh (santan kental).
Ada satu kawasan terkenal sekaligus bersejarah yang berhubungan dengan masakan gudeg yaitu Jalan Wijilan, yang merupakan sentra makanan khas gudeg.
Kampung Wijilan terletak di sebelah Selatan Plengkung Tarunasura atau yang lebih dikenal dengan sebutan Plengkung Wijilan dan di sebelah Timur dari Alun-Alun Utara.
Di tempat ini, berjejer tempat makan yang menjajakan gudeg.
Awalnya tempat ini hanya dihuni oleh satu penjual gudeg, yaitu Warung Gudeg Ibu Slamet, yang pertama kali merintis warung gudeg pada tahun 1942.
Beberapa tahun kemudian, warung gudeg di daerah itu bertambah dua, yakni Warung Gudeg Campur Sari dan Warung Gudeg Ibu Djuwariah yang kemudian dikenal dengan sebutan Gudeg Yu Djum yang terkenal hingga saat ini.
Namun sayang, sekitar tahun 1980-an Warung Gudeg Campur Sari tutup. Kemudian, muncul Warung Gudeg Bu Lies pada kisaran tahun 1990-an.
Hingga saat ini, sudah banyak bermunculan warung-warung gudeg lainnya yang berjualan di daerah Wijilan.
Gudeg Wijilan memang memiliki rasa yang khas. Gudegnya adalah jenis gudeg kering dengan rasa manis. Sebagai lauk pelengkap, daging ayam kampung dan telur bebek yang dipindang, kemudian direbus.
Sedangkan rasa pedas, datang dari paduan sayur tempe dan sambal krecek.
Uniknya, beberapa penjual di Wijilan tidak keberatan menunjukkan cara memasak gudeg kepada para pengunjung.
Bahkan warung Gudeg Yu Djum menawarkan paket wisata memasak gudeg kering bagi Anda yang ingin memasak sendiri, dengan pengarahan langsung dari Yu Djum.
Seharian penuh, Anda akan belajar membuat gudeg, dari mulai merajang gori (nangka muda), meracik bumbu, membuat telur pindang, sampai mengeringkan kuah gudeg di atas api.
Anda dapat menjadikan gudeg sebagai pilihan oleh-oleh, karena Gudeg Wijilan adalah gudeg kering, sehingga ketahanannya dapat dijaga hingga tiga hari.
Kemasan untuk membungkus gudeg pun dapat dipilih sesuai selera, misalnya dikemas menarik dengan menggunakan besek (tempat dari anyaman bambu) atau menggunakan kendil (guci dari tanah liat yang dibakar).
Harga cukup variatif, mulai dari Rp20.000-Rp100.000, tergantung lauk yang dipilih dan jenis kemasannya.
Bahkan ada yang menawarkan paket hemat Rp5.000 dengan lauk tahu, tempe dan telur.
Alamat: Jalan Wijilan No.167, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, DIY 55131
14. Gudeg Yu Djum