Wisata JOMO: Cara Anak Muda Menghidupkan Prinsip Stoikisme di Era Digital
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Generasi muda kini mulai melirik konsep Joy of Missing Out (JOMO) sebagai gaya hidup baru yang membawa ketenangan di tengah tekanan sosial dan digital. Konsep ini bukan hanya soal menjauhi hiruk-pikuk media sosial, tetapi juga cara menghidupkan prinsip Stoikisme untuk mencapai keseimbangan hidup.
Kenapa Anak Muda Memilih JOMO?
Di era over-sharing, banyak anak muda merasa terbebani oleh tekanan untuk terus terhubung. JOMO menawarkan pelarian dari itu semua, memungkinkan mereka menikmati momen tanpa gangguan teknologi. Gaya hidup ini sejalan dengan Stoikisme yang mengajarkan:
- Fokus pada hal-hal yang bisa dikontrol.
- Menerima kenyataan dengan ikhlas.
- Menikmati kebahagiaan sederhana.
Bagaimana JOMO Menghidupkan Stoikisme?
Filosofi Stoikisme yang diajarkan oleh Marcus Aurelius dan Epictetus menjadi landasan bagi JOMO. Anak muda yang menjalani wisata JOMO belajar untuk:
- Mengendalikan Diri: Dengan mematikan gawai, mereka melatih kesadaran penuh atas lingkungan.
- Hidup Selaras dengan Alam: Menghabiskan waktu di alam membantu mereka meresapi kebahagiaan sederhana.
- Menerima Hal Tak Terduga: Cuaca buruk atau kondisi yang tidak ideal selama perjalanan menjadi pelajaran untuk menerima hidup apa adanya.