Hidup Bahagia Tanpa Tekanan: JOMO, Stoikisme, dan Etnaprana sebagai Solusi Masa Kini

JOMO Tren Wisata Baru, Kampung Adat Wae Rebo, Flores
Sumber :
  • Image Creator bing/Handoko

Malang, WISATA - Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan, tuntutan sosial, dan hiruk-pikuk informasi, banyak orang merasa terjebak dalam kecemasan yang tak kunjung reda. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO), atau rasa takut ketinggalan sesuatu, semakin membebani pikiran masyarakat. Namun, solusi untuk hidup bahagia tanpa tekanan sebenarnya sudah ada: mengadopsi prinsip JOMO (Joy of Missing Out), Stoikisme, dan Etnaprana. Ketiganya memberikan panduan holistik untuk menjalani kehidupan yang lebih tenang, bermakna, dan seimbang.

Socrates: “Kebahagiaan Sejati Lahir dari Keselarasan antara Pikiran, Hati, dan Jiwa”

Apa Itu JOMO?

JOMO, atau Joy of Missing Out, merupakan konsep yang mengajak seseorang untuk merayakan kebahagiaan dengan memilih apa yang benar-benar penting dalam hidup, dan dengan sadar melewatkan hal-hal yang tidak relevan atau membebani. Dalam praktiknya, JOMO sering kali diterapkan dengan membatasi konsumsi media sosial, menolak undangan yang tidak diperlukan, atau sekadar menikmati momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Sharon Lebell: Kesederhanaan Adalah Fondasi dari Kebahagiaan Sejati

Berbeda dengan FOMO yang memicu kecemasan karena merasa tertinggal, JOMO memberikan rasa lega dan kebahagiaan. Dengan JOMO, kita tidak hanya menghindari stres, tetapi juga menciptakan ruang untuk fokus pada hal-hal yang memberi nilai pada kehidupan.

Stoikisme: Filosofi Pengendalian Diri

Zeno dari Citium: "Kendalikan Pikiranmu, Karena Itu Adalah Asal dari Kebahagiaan atau Penderitaanmu"

Stoikisme adalah filosofi kuno dari Yunani yang mengajarkan pengendalian diri dan ketenangan batin dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan. Prinsip dasar Stoikisme adalah membedakan antara hal-hal yang dapat kita kendalikan dan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Filosofi ini menekankan pentingnya menerima kenyataan tanpa perlawanan yang berlebihan.

Ketika dikaitkan dengan JOMO, Stoikisme membantu kita untuk tidak terlalu terpengaruh oleh ekspektasi sosial atau tekanan eksternal. Filosofi ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari kemampuan untuk fokus pada nilai-nilai internal, seperti kebijaksanaan, keberanian, dan rasa syukur, daripada mengejar validasi dari dunia luar.

Halaman Selanjutnya
img_title