Aka Bilan: Kuliner Nikmat Khas Kabupaten Belu dan Malaka yang Sarat Filosofi
- IG/pikul_kupang
Atambua, WISATA – Aka Bilan adalah olahan sagu bakar yang menjadi jajanan tradisional khas masyarakat kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Aka Bilan biasanya dibuat dengan komposisi bahan sagu dan kacang hijau.
Aka Bilan ini terbuat dari campuran sagu, kelapa parut, kacang hijau, dan diberi sedikit garam. Kemudian adonan diletakkan pada babilak, piring ceper yang terbuat dari tanah liat. Lalu adonan dibakar di atas kayu api hingga matang. Rasanya memang tidak terlalu manis. Aka Bilan sangat pas dinikmati selagi panas dengan teh atau kopi.
Di tengah keberagaman kuliner Indonesia, Aka Bilan menawarkan lebih dari sekadar rasa. Hidangan tradisional ini membawa pesan mendalam tentang filosofi dan kearifan lokal yang telah ada selama berabad-abad.
Aka Bilan yang dalam bahasa lokal merujuk pada sagu bakar, tidak hanya merupakan hidangan lezat. Aka Bilan juga melambangkan hubungan erat antara masyarakat Belu dengan tanah dan budaya mereka. Bagi masyarakat di Pulau Timor, sagu adalah bahan pangan pokok yang memiliki peranan vital dalam kehidupan sehari-hari.
Sagu sebagai bahan utama Aka Bilan, mencerminkan filosofi kesederhanaan dan kemandirian. Pohon sagu tumbuh secara alami di hutan-hutan lokal, masyarakat mengandalkannya sebagai sumber pangan yang stabil dan mudah diakses. Proses pengolahannya yang sederhana namun efektif menegaskan nilai-nilai kehidupan yang praktis dan mandiri.
Penggunaan sagu sebagai bahan pangan mencerminkan kedekatan masyarakat dengan alam. Mendapatkan pati sagu sendiri berasal dari pohonnya. Proses hingga pengolahannya menjadi makanan siap saji menunjukkan rasa hormat dan tanggung jawab terhadap sumber daya alam. Ini merupakan bentuk penghargaan terhadap lingkungan yang menyediakan kehidupan dan sumber daya bagi mereka.
Pembuatan dan konsumsi Aka Bilan seringkali dilakukan dalam konteks acara adat atau perayaan komunitas. Hal ini memperkuat nilai kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat. Mengumpulkan keluarga dan teman untuk berbagi Aka Bilan bukan hanya tentang menikmati makanan. Tetapi, bagaimana merayakan hubungan sosial dan budaya yang mendalam.