Tan Malaka, Pejuang Kemerdekaan, Filsuf, dan Penulis Kontroversial Indonesia

Tan Malaka
Sumber :
  • Masrofiq

Malang, WISATA - Tan Malaka, seorang pejuang kemerdekaan, filsuf, dan penulis kontroversial, tetap menjadi sosok yang memikat dalam sejarah Indonesia. Dengan pemikiran yang tajam dan semangat perjuangan yang kuat, ia memberikan kontribusi yang signifikan dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

9 Quote dan Kutipan Terbaik Tan Malaka dari Karya Monumental Madilog

Riwayat Singkat

Tan Malaka lahir pada tanggal 2 Juni 1897, di Nagari Pandan Gadang, Minangkabau, Sumatra Barat. Sejak muda, dia menunjukkan minat dalam bidang politik dan sastra. Pada tahun 1918, Tan Malaka memulai perjalanan politiknya dengan terlibat dalam gerakan buruh di Hindia Belanda.

Madilog: Karya Monumental Tan Malaka yang Menggabungkan Marxisme, Leninisme, dan Logika

Pada tahun 1920, Tan Malaka menjadi salah satu pendiri Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), yang kemudian menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Dia terlibat dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda dan menjadi salah satu pemimpin revolusioner yang dihormati.

Namun, hubungannya dengan PKI tidak selalu mulus, dan pada tahun 1921, dia diasingkan oleh pemerintah Belanda. Tan Malaka kemudian melakukan perjalanan ke berbagai negara, termasuk Tiongkok, Uni Soviet, dan Jepang, di mana dia terus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sosrokartono "Luwih Becik Mati Ngadeg Tinimbang Urip Nglungkuk", Ini Maknanya

Pada tahun 1945, Tan Malaka kembali ke Indonesia dan berperan dalam perjuangan kemerdekaan yang akhirnya membuahkan hasil dengan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, dia tetap aktif dalam politik Indonesia, meskipun hubungannya dengan pemerintahan tidak selalu harmonis.

Karya dan Pemikiran

Halaman Selanjutnya
img_title