Filsuf Stoik Epictetus: "Discourses" Mencapai Kebahagiaan Melalui Pengendalian dan Penerimaan Takdir

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Dalam "Discourses", Epictetus terus-menerus mengingatkan pembaca tentang pentingnya pengendalian diri sebagai fondasi utama untuk mencapai kebahagiaan dan kebijaksanaan sejati dalam hidup. Ajarannya tentang pengendalian diri ini tetap relevan dan dapat diterapkan dalam konteks kehidupan modern.

Konsepsi Eudaimonia: Kebahagiaan yang Berkelanjutan Aristoteles dalam "Nikomakhos Etika"

Penerimaan Takdir dalam "Discourses"

Dalam "Discourses" karya Epictetus, konsep penerimaan terhadap takdir atau apa yang disebut sebagai "fatum" dalam bahasa Latin, adalah salah satu tema sentral yang sering kali dibahas. Epictetus mengajarkan bahwa untuk mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan sejati, penting bagi seseorang untuk menerima apa yang terjadi dalam hidupnya dengan tenang dan bijaksana, terutama hal-hal yang di luar kendali manusia.

Pengertian Filsafat Stoicisme dan Relevansinya dalam Kehidupan Modern

Berikut adalah beberapa konsep tentang penerimaan takdir yang dapat ditemukan dalam "Discourses":

1.    Pemisahan antara yang Dapat dan yang Tidak Dapat Kita Kendalikan: Epictetus mengajarkan pentingnya memahami perbedaan antara hal-hal yang dapat kita kendalikan dan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Hal-hal seperti pikiran, perilaku, dan sikap kita adalah hal yang dapat kita kendalikan, sementara hal-hal seperti kondisi eksternal, perbuatan orang lain, dan takdir adalah hal yang di luar kendali kita. Oleh karena itu, dia mendorong kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dan menerima dengan tenang hal-hal yang tidak dapat kita ubah.

Pandangan Seneca tentang Kematian dalam Karyanya "De Brevitate Vitae"

2.    Tidak Melawan Nasib: Epictetus mengajarkan bahwa mengeluh atau melawan nasib hanya akan menyebabkan penderitaan yang lebih besar. Sebaliknya, kita harus belajar untuk menerima takdir dengan lapang dada dan beradaptasi dengan keadaan yang ada. Dengan menerima takdir, kita dapat menemukan kedamaian batin dan kebahagiaan yang sejati.

3.    Kesadaran akan Ketidakpastian Hidup: Filsuf Stoik percaya bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian, dan bahwa kita harus siap menerima bahwa segala sesuatu bisa berubah sewaktu-waktu. Epictetus mengajarkan bahwa dengan menyadari ketidakpastian ini dan menerima bahwa hidup penuh dengan tantangan, kita dapat mengembangkan ketenangan dan ketabahan yang diperlukan untuk menghadapi segala situasi.

Halaman Selanjutnya
img_title