Mengungkap Sejarah Filsafat Stoicisme: Dari Zeno hingga Kekuatan Modern

Seneca Filsuf Stoik Romawi
Sumber :
  • Philosophybreak

Malang, WISATA - Filsafat Stoicisme, dengan akarnya yang dalam dalam dunia kuno Yunani, telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dalam menghadapi tantangan hidup. Mari kita telusuri sejarah panjang dan beragam aliran pemikiran Stoicisme dari masa lalu hingga saat ini.

Nasihat Stoicisme: Teruslah Belajar dan Berkembang

1. Zeno dari Citium: Pendiri Stoicisme Awal (332–262 SM)

Stoicisme bermula pada awal abad ke-3 SM di kota Athena, Yunani, dengan seorang filsuf bernama Zeno dari Citium. Zeno didorong oleh gagasan-gagasan dari aliran-aliran filsafat sebelumnya, terutama Socrates, dan mendirikan sekolah filsafat Stoic di stoa (bangunan terbuka), yang menjadi asal usul nama aliran ini.

Nasihat Stoicisme: Berlatihlah Bersyukur dan Merenung

2. Cleanthes dan Chrysippus: Pengembangan Awal (331–232 SM)

Cleanthes, murid Zeno, mengembangkan ajaran-ajaran Stoicisme dengan menekankan konsep Logos, atau hukum alam, sebagai prinsip utama yang mengatur alam semesta. Namun, kontribusi terbesar dalam perkembangan Stoicisme awal datang dari Chrysippus, yang menyusun sistem filosofis yang kokoh dan lengkap.

Nasihat Stoicisme: Hargailah Ketenangan dan Kedamaian Batin

3. Masa Keemasan Stoicisme (232 SM – 2 M)

Masa keemasan Stoicisme terjadi pada abad ke-2 SM hingga abad ke-2 M, ketika ajaran Stoik menjadi sangat berpengaruh di seluruh dunia Yunani-Romawi. Para filsuf Stoic terkenal dari periode ini termasuk Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Karya-karya mereka, seperti "Letters to Lucilius" karya Seneca dan "Meditations" karya Marcus Aurelius, tetap relevan hingga hari ini.

Halaman Selanjutnya
img_title