Stoicisme: Kosmopolitanisme dan Keadilan Universal

Marcus Aurelius Tokoh Populer Stoicism
Sumber :
  • codeproject.com

Malang, WISATA - Stoicisme mengajarkan konsep kosmopolitanisme, yang menekankan kesetaraan dan keadilan universal bagi semua manusia. Para filsuf Stoa berpendapat bahwa keadilan tidak hanya berlaku untuk lingkaran terdekat, tetapi juga untuk seluruh umat manusia.

Ibn Sina: "Keadilan adalah Kebajikan yang Menyeimbangkan Hak dan Kewajiban, …"

Stoa memandang semua manusia, bersama dengan Zeus, sebagai warga negara dari satu kota universal atau kosmopolis (Marcus Aurelius, 4.4; Arius Didymus, 67L). Hal ini didasarkan pada rasionalitas yang dimiliki bersama oleh semua manusia.

Agen yang adil, menurut Stoa, harus mempertimbangkan kepentingan setiap manusia ketika mengambil keputusan dan membagikan hal-hal "adiaphora". Mereka tidak hanya fokus pada komunitas terdekat atau kepentingan pribadi, tetapi juga memperhitungkan kesejahteraan "orang Misia yang terjauh" (Anonymous Commentary, 57H).

Al-Farabi: "Keadilan adalah Pengetahuan tentang Hak dan Kewajiban serta ,..."

Konsep kosmopolis didasarkan pada pemikiran Stoa tentang hukum. Bagi Stoa, hidup selaras dengan alam dan mencapai telos manusia berarti "tidak melakukan aktivitas yang dilarang oleh hukum universal (ho nomos ho koinos), yang merupakan akal budi sejati yang meliputi segala sesuatu dan identik dengan Zeus" (Diogenes Laertius, 63C).

Aktivitas providensial Zeus dalam mengatur kosmos berfungsi sebagai hukum universal, menetapkan standar rasional yang sempurna untuk diikuti dan diteladani oleh manusia (Marcian, 67R).

Inilah 9 Quote Terbaik tentang Keadilan dari Para Filsuf Muslim

Karena "kota adalah sekelompok orang yang tinggal di tempat yang sama dan diatur oleh hukum" (Dio Chrysostom, 67J), dan semua manusia terikat oleh hukum universal Zeus, maka kosmos dapat dianggap sebagai sebuah kota yang besar.

Untuk memahami Stoicisme dan kosmopolitanisme secara lebih mendalam, Anda dapat membaca referensi seperti:

  • Vogt, K. (2008). Kosmopolis: Stoic Cosmopolitanism in Roman Literature.
  • Schofield, M. (1991). The Stoic Idea of the City.
  • Artikel tentang filsafat politik kuno dan kosmopolitanisme.

Konsep kosmopolitanisme Stoa tetap relevan di masa kini. Kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini untuk:

  • Mempromosikan keadilan dan kesetaraan di seluruh dunia.
  • Menghormati dan menghargai individu dari latar belakang yang berbeda.
  • Membangun solidaritas dan komunitas global.
  • Menyadari bahwa kita semua adalah bagian dari umat manusia yang terhubung satu sama lain.