Stoicisme: Dilema dan Pengambilan Keputusan Bijak

Marcus Aurelius Tokoh Stoicism dan Keluarga
Sumber :
  • La Monde

Sebagai contoh, dalam kondisi tertentu, "fungsi yang sesuai" bisa berarti mengorbankan hidup sendiri, misalnya untuk menyelamatkan orang lain atau menghindari penderitaan yang lebih besar di masa depan.

Socrates: "Keadilan adalah Memberikan kepada Setiap Orang Apa yang Menjadi Haknya"

Meskipun mungkin tampak sederhana, Stoa tidak menganut aturan "memaksimalkan total 'adiaphora' yang disukai untuk sebanyak mungkin orang". Sebaliknya, para filsuf Stoa tidak memiliki prinsip tunggal untuk menentukan "fungsi yang sesuai" dalam setiap skenario (lihat Brennan 2005, bab 11-13).

Meskipun tidak ada rumus tunggal, para filsuf Stoa seperti Seneca menawarkan "panduan" atau "aturan praktis" untuk membantu individu menemukan keputusan yang tepat. Contohnya, dalam surat-surat moralnya, Seneca memberikan arahan untuk mengambil keputusan yang selaras dengan nilai-nilai dan kebijaksanaan.

Plato: "Keadilan adalah Keteraturan dan Harmoni dalam Jiwa dan Masyarakat"

Meskipun berasal dari Yunani Kuno, prinsip-prinsip Stoicisme dalam pengambilan keputusan tetap relevan di masa kini. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat:

  • Mempertimbangkan berbagai perspektif dan konsekuensi sebelum mengambil keputusan.
  • Mendiskusikan dan berkolaborasi dengan orang lain untuk menemukan solusi yang adil dan bijaksana.
  • Menerima pengorbanan pribadi demi kepentingan bersama dalam situasi tertentu.