Jules Evans: Terapi Filsafat untuk Mengobati Luka Mental

Jules Evans
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA — Dalam dunia yang serba cepat, penuh tekanan, dan rawan stres, semakin banyak orang mencari cara untuk menyembuhkan luka batin dan membangun ketahanan mental. Salah satu pendekatan yang kini semakin dilirik adalah terapi berbasis filsafat. Tokoh yang menjadi pelopor pendekatan ini dalam dunia modern adalah Jules Evans, seorang penulis, peneliti, dan pembicara publik asal Inggris.

“Jangan Kejar Banyak Hal. Kejar Hal yang Penting” – Nasihat Ryan Holiday untuk Hidup Lebih Fokus dan Bermakna

Lewat pendekatannya yang memadukan filsafat Stoik, psikologi modern, dan spiritualitas sekuler, Evans menawarkan sebuah jalan alternatif: terapi filsafat. Ia menyebutnya sebagai alat hidup, bukan sekadar wacana akademik. Dengan menghidupkan kembali kebijaksanaan kuno, ia membantu banyak orang menghadapi luka psikologis dan menemukan kembali kekuatan dari dalam.

Dari Luka Pribadi Menuju Pemulihan Filsafati

“Kamu Tidak Bisa Mengontrol Segalanya, Tapi Kamu Selalu Bisa Memilih Bagaimana Kamu Merespons” – Ryan Holiday

Perjalanan Jules Evans dimulai dari pengalaman pribadi. Ia mengalami gangguan kecemasan parah di masa mudanya dan menjalani berbagai terapi, termasuk Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Namun, titik balik terjadi ketika ia menyadari bahwa banyak prinsip dalam CBT ternyata berasal dari filsafat Stoik, terutama ajaran Epiktetos dan Marcus Aurelius.

Evans lalu mendalami bagaimana filsafat kuno dapat digunakan sebagai alat penyembuhan mental. Baginya, filsafat bukan teori kosong, tapi kompas moral dan emosional untuk menghadapi dunia yang tidak pasti.

Marcus Aurelius: “Kebahagiaan adalah Ketika Kamu Selaras dengan Dirimu Sendiri”

“Filsafat bukan untuk menghindari rasa sakit, tetapi untuk menghadapinya dengan bijaksana,” tulis Evans.

Stoikisme: Akar Terapi Emosional

Halaman Selanjutnya
img_title