Ketika Stoikisme Bertemu Psikologi Modern: Pemikiran Jules Evans
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA — Dalam dunia yang terus berubah cepat dan penuh tekanan, manusia modern semakin membutuhkan panduan hidup yang tidak hanya teoretis, tetapi juga praktis. Jules Evans, seorang penulis dan peneliti asal Inggris, muncul sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini dengan mempertemukan filsafat Stoik kuno dan psikologi modern.
Dengan karyanya yang terkenal Philosophy for Life and Other Dangerous Situations (2012), Evans menunjukkan bahwa pemikiran kuno seperti Stoikisme ternyata sejalan dan bahkan memperkaya pendekatan psikologi kontemporer, terutama terapi kognitif perilaku (CBT). Pendekatan ini tidak hanya mengubah hidupnya secara pribadi, tetapi juga membantu banyak orang menemukan ketenangan batin di tengah kegelisahan zaman modern.
Awal Perjalanan: Dari Krisis Menuju Pencerahan
Kisah Jules Evans bermula dari pengalaman pribadi menghadapi gangguan kecemasan yang parah di masa mudanya. Setelah melewati berbagai bentuk terapi, ia menemukan bahwa CBT sangat efektif membantunya mengelola pikiran dan emosi negatif. Namun yang mengejutkan, ketika mempelajari akar konsep CBT, ia menemukan bahwa banyak tekniknya memiliki kemiripan luar biasa dengan filsafat Stoik.
“Stoikisme adalah bentuk awal dari terapi kognitif,” tulis Evans dalam bukunya.
Dari sinilah, ia mulai menelusuri dan mengembangkan pendekatan baru yang mengintegrasikan filsafat kuno dengan sains psikologi modern.
Persinggungan Stoikisme dan CBT