Bagaimana Marcus Aurelius Melatih Pikiran agar Tetap Tenang?
- Cuplikan layar
Di tengah tekanan hidup dan tanggung jawab besar, Marcus Aurelius menemukan ketenangan dalam pikirannya sendiri. Rahasianya bisa kita tiru hari ini.
Jakarta, WISATA – Menjadi Kaisar Romawi tentu bukan pekerjaan ringan. Marcus Aurelius harus menghadapi perang, wabah penyakit, pengkhianatan politik, hingga kehilangan pribadi yang mendalam. Namun yang menarik, di balik semua itu, ia dikenal sebagai salah satu tokoh paling tenang dan bijak dalam sejarah.
Bagaimana mungkin seorang pemimpin dunia yang hidup dalam tekanan ekstrem justru memiliki ketenangan batin yang begitu dalam? Jawabannya terletak pada caranya melatih pikiran secara konsisten melalui filosofi Stoik, yang ia tulis dalam catatan pribadinya, Meditations.
Artikel ini mengupas bagaimana Marcus Aurelius melatih pikirannya untuk tetap tenang—cara-cara yang ternyata masih sangat relevan di tengah dunia modern yang sibuk, gaduh, dan sering membuat kita kehilangan arah.
1. Menyadari Apa yang Bisa dan Tidak Bisa Dikendalikan
Langkah pertama Marcus dalam menenangkan pikirannya adalah membedakan antara hal-hal yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa. Ini merupakan inti dari filsafat Stoisisme.