Apakah Socrates Ateis? Ini Jawaban yang Mengejutkan dari Sejarah
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA- Ketika nama Socrates disebut, banyak orang langsung teringat pada seorang filsuf tua dari Athena yang berani melawan arus pemikiran zamannya. Namun, salah satu pertanyaan yang terus memicu perdebatan hingga kini adalah: apakah Socrates seorang ateis? Apakah ia tidak percaya pada Tuhan? Ataukah ada kesalahpahaman sejarah yang perlu diluruskan?
Pertanyaan ini penting bukan hanya untuk memahami siapa sebenarnya Socrates, tetapi juga untuk menilai bagaimana masyarakat kuno memandang perbedaan keyakinan. Dalam tulisan ini, kita akan menelusuri bukti-bukti dari sejarah, pernyataan Socrates sendiri, dan bagaimana murid-muridnya—seperti Plato dan Xenophon—menggambarkannya.
Tuduhan Resmi: Tidak Mengakui Dewa-dewa Negara
Pada tahun 399 SM, Socrates diadili di Athena dengan dua tuduhan utama. Pertama, ia dituduh merusak moral anak-anak muda dengan ajarannya yang subversif. Kedua, ia dituduh tidak mengakui dewa-dewa resmi kota Athena dan malah memperkenalkan bentuk “ketuhanan” baru.
Tuduhan ini sering ditafsirkan sebagai tuduhan ateisme. Tapi benarkah demikian? Apakah Socrates benar-benar menolak keberadaan Tuhan?
Socrates Justru Berbicara tentang Tuhan dalam Banyak Dialog
Dalam banyak karya Plato yang menggambarkan Socrates, termasuk Apologia, Phaedo, dan Euthyphro, kita menemukan bahwa Socrates sering sekali menyebut Tuhan—baik sebagai satu entitas atau sebagai bentuk kebijaksanaan ilahi yang lebih tinggi dari manusia.