Apakah Socrates Ateis? Ini Jawaban yang Mengejutkan dari Sejarah
- Image Creator Grok/Handoko
Dalam Apologia, pidato pembelaan Socrates saat di pengadilan, ia bahkan menyatakan bahwa pekerjaannya sebagai filsuf adalah bentuk tugas suci yang diberikan oleh Tuhan. Ia berkata:
“Saya percaya bahwa tugas saya berasal dari Tuhan, dan saya akan terus melaksanakannya selama saya masih hidup.”
Pernyataan ini tentu saja bertolak belakang dengan tuduhan bahwa ia seorang ateis.
Ateis atau Tidak Percaya pada Dewa-dewa Tradisional?
Sebagian besar sejarawan dan filsuf modern sepakat bahwa tuduhan ateisme terhadap Socrates muncul karena ia menolak bentuk penyembahan konvensional yang dilakukan masyarakat Athena. Dewa-dewa dalam mitologi Yunani kala itu digambarkan seperti manusia—penuh emosi, suka marah, cemburu, bahkan membalas dendam.
Socrates, dengan gaya berpikir kritisnya, mempertanyakan keabsahan moral dari dewa-dewa semacam itu. Baginya, Tuhan seharusnya bersifat bijaksana, adil, dan tidak berubah-ubah.
Dalam hal ini, ia mirip dengan gagasan monoteisme awal—Tuhan yang tunggal dan bersifat absolut. Ia tidak mempromosikan ateisme dalam arti penolakan total terhadap konsep ketuhanan, tetapi ia menolak versi populer dari kepercayaan masyarakat Yunani kuno.