Mengapa Socrates Tidak Pernah Menulis Buku? Ini Filosofi di Baliknya
- Image Creator Grok/Handoko
Socrates tidak anti-tulisan. Ia hanya ingin menekankan bahwa tulisan bukanlah tujuan akhir. Tulisan bisa menjadi alat bantu, tetapi ia tidak boleh menggantikan proses berpikir yang otentik. Ini adalah pesan yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan kebudayaan hari ini.
Apakah kita membaca untuk memahami, atau hanya sekadar menyerap informasi? Apakah kita menulis untuk mengungkapkan kebenaran, atau hanya untuk menunjukkan kepintaran? Pertanyaan-pertanyaan ini, bila dijawab dengan jujur, bisa menjadi cermin atas cara kita menjalani hidup intelektual.
Penutup: Filosofi Diam yang Berbicara
Socrates mungkin tidak menulis, tetapi keputusannya itu justru menyampaikan pesan yang sangat kuat: kebenaran tidak bisa diturunkan begitu saja lewat kata-kata. Ia harus ditemukan, digali, dan diuji melalui percakapan dan kesadaran diri.
Dalam dunia yang sibuk dan penuh suara seperti sekarang, sikap diam Socrates justru menjadi inspirasi. Ia mengingatkan kita bahwa terkadang, percakapan yang tulus dan refleksi yang mendalam jauh lebih berarti daripada seribu halaman buku.