Mengapa Lansia dengan Demensia Sering Menjerit? Ini Penjelasan Ilmiahnya yang Belum Banyak Diketahui
- pixabay
Malang, WISATA - Pernahkah Anda terbangun tengah malam karena suara teriakan orang tua di kamar sebelah? Atau merasa bingung saat melihat kakek atau nenek Anda tiba-tiba berteriak tanpa sebab yang jelas? Jika mereka hidup dengan demensia, perilaku ini bukanlah hal aneh. Bahkan, bisa jadi itu adalah cara mereka meminta tolong.
Fenomena lansia dengan demensia yang sering menjerit, berteriak, atau bersuara keras tanpa sebab yang tampak jelas memang mengejutkan dan sering kali menimbulkan kepanikan di dalam rumah. Namun, di balik teriakan itu, sebenarnya ada pesan penting yang ingin mereka sampaikan.
Artikel ini akan membahas secara tuntas apa yang sebenarnya terjadi, apa penyebabnya, dan bagaimana keluarga serta perawat bisa menyikapi kondisi ini dengan bijak dan penuh pengertian.
Apa yang Dimaksud dengan Teriakan pada Penderita Demensia?
Dalam istilah medis, perilaku seperti berteriak, merintih, atau bersuara keras secara berulang-ulang disebut sebagai vokalisasi yang tidak sesuai konteks. Ini termasuk dalam gejala perilaku dan psikologis pada demensia (BPSD – Behavioral and Psychological Symptoms of Dementia).
Teriakan ini bisa terdengar seperti panggilan bantuan, bisa juga berupa kata-kata tanpa makna seperti “tolong!”, “ayo!”, atau hanya suara-suara tidak jelas. Pada banyak kasus, hal ini terjadi bukan karena penderita sedang marah, tapi karena adanya rasa tidak nyaman yang sulit mereka ungkapkan dengan kata-kata.
Faktor Penyebab Teriakan pada Lansia dengan Demensia