Mengapa Socrates Tidak Pernah Menulis Buku? Ini Filosofi di Baliknya
- Image Creator Grok/Handoko
Salah satu ciri khas ajaran Socrates adalah metode dialektika, yaitu seni bertanya. Dalam metode ini, Socrates tidak memberi jawaban langsung, melainkan mengajukan serangkaian pertanyaan yang membuat lawan bicaranya berpikir, merenung, dan akhirnya menyadari kesalahan atau kelemahan dalam pandangannya sendiri.
Ia percaya bahwa kebenaran sejati hanya bisa ditemukan melalui tanya jawab yang jujur, bukan melalui dogma yang dipaksakan. Oleh karena itu, menulis—yang merupakan bentuk komunikasi satu arah—dirasa tidak cocok dengan filosofi hidupnya.
Tulisan Bisa Menipu Pemahaman
Socrates khawatir bahwa orang akan membaca tanpa benar-benar mengerti. Tulisan bisa memberi kesan bahwa seseorang memahami sesuatu, padahal ia hanya menghafal. Dalam salah satu dialog Plato berjudul Phaedrus, Socrates mengatakan:
"Tulisan itu seperti lukisan. Ia tampak hidup, tetapi jika engkau bertanya, ia akan diam dan tidak menjawab."
Dari sinilah kita memahami bahwa bagi Socrates, komunikasi yang benar adalah yang hidup—yang memungkinkan interaksi, pertanyaan, bantahan, dan pengembangan pemahaman secara terus-menerus.
Murid-Muridnya yang Menulis