Zeno: “Hidup Bukan Tentang Apa yang Terjadi Padamu, Tetapi Bagaimana Kamu Meresponsnya”
- Cuplikan layar
Zeno ingin menunjukkan bahwa penderitaan manusia tidak bersumber dari peristiwa itu sendiri, melainkan dari penilaian dan respons kita terhadap peristiwa tersebut.
Relevansi Kutipan Ini di Era Modern
Di era digital saat ini, tekanan datang dari berbagai arah: tuntutan karier, media sosial, standar kesuksesan semu, hingga permasalahan lingkungan dan politik. Banyak orang kehilangan kendali atas emosinya, merasa tidak berdaya, dan terus-menerus hidup dalam kecemasan.
Di sinilah ajaran Zeno menemukan panggung baru. Daripada berfokus pada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol, seperti opini orang lain, algoritma media sosial, atau hasil akhir dari usaha kita, Stoicisme mengajak kita memusatkan perhatian pada reaksi kita sendiri.
Respon yang tenang, jernih, dan bijaksana adalah bentuk kekuatan mental dan kedewasaan spiritual. Hal ini diperkuat oleh ilmu psikologi modern, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), yang sangat sejalan dengan filosofi Zeno.
Stoikisme dan Kekuatan Emosional
Zeno dan para pengikut Stoikisme percaya bahwa manusia bisa mencapai ketenangan batin (ataraxia) hanya dengan melatih pengendalian diri, berpikir rasional, dan tidak terombang-ambing oleh perasaan. Emosi bukan untuk ditekan, tetapi untuk dikenali dan dikelola dengan kebijaksanaan.