Saat Orang Tua Tak Lagi Kuat: Apa yang Mereka Harapkan dari Anak-anaknya?
- Image Creator Grok/Handoko
Sebagian besar orang tua tidak pernah secara langsung meminta pertolongan dari anak-anaknya. Bahkan ketika mereka mulai kesulitan berjalan, mengurus diri, atau mengingat sesuatu, mereka tetap berusaha mandiri. Bukan karena tidak butuh bantuan, tetapi karena tak ingin menyusahkan.
Namun di balik sikap itu, mereka sangat merindukan:
- Sapaan harian dari anak-anak.
- Sekadar ditemani ngobrol atau makan bersama.
- Mendengar kabar dan cerita keseharian anak-anaknya.
- Dihargai pendapatnya meski sudah tua.
- Dipeluk atau digandeng saat berjalan.
Mereka mungkin tidak berkata, tetapi senyum yang tiba-tiba merekah ketika anak-anak datang menjenguk, adalah bukti bahwa cinta dan perhatian adalah yang paling mereka dambakan.
Saat Penghasilan Tiada, dan Tubuh Semakin Melemah
Banyak orang tua memasuki masa tua tanpa penghasilan tetap. Di sisi lain, biaya hidup semakin tinggi dan kebutuhan medis pun meningkat. Dalam situasi ini, peran anak-anak menjadi sangat penting, bukan hanya sebagai penanggung jawab finansial, tetapi juga sebagai pemberi ketenangan batin.
Islam menekankan bahwa anak-anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua jika orang tua tidak mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Namun lebih dari itu, cara memberi bantuan juga harus penuh adab dan kasih sayang—bukan dengan nada merendahkan atau sekadar menggugurkan kewajiban.