7 Cara Stoik Menghadapi Penderitaan Menurut Massimo Pigliucci

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Meski Stoisisme menekankan tanggung jawab pribadi, Pigliucci tidak mengabaikan pentingnya komunitas. Dalam banyak tulisannya, ia mendorong pembentukan komunitas Stoik modern — tempat orang-orang bisa saling mendukung dalam menjalani kehidupan berdasarkan kebajikan dan rasionalitas.

Kebahagiaan Itu Bukan Soal Mengejar, Tapi Soal Bersyukur: Filosofi Bijak William B. Irvine

“Manusia adalah makhluk sosial,” katanya. “Menderita dalam kesendirian bisa membebani jiwa. Berbagi nilai dan perjuangan dengan sesama bisa menjadi kekuatan penyembuh.”

Penderitaan Bukan Musuh, tapi Guru

Mengasihi Diri Sendiri: Pelajaran Stoikisme di Dunia yang Keras

Massimo Pigliucci mengingatkan kita bahwa penderitaan bukanlah hal yang harus disingkirkan dengan segala cara. Sebaliknya, jika kita mau membuka diri, penderitaan bisa menjadi guru terbesar yang mengasah kebijaksanaan, menguatkan karakter, dan menyaring nilai-nilai sejati.

Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip Stoik — dari menerima apa yang tak bisa dikendalikan hingga membingkai ulang makna penderitaan — kita tidak hanya bertahan dalam kesulitan, tapi juga berkembang melaluinya.

Mencintai Hidup Berarti Mencintai Perubahan: Pandangan Jules Evans

“Kesulitan adalah pelatih kehidupan, bukan musuh yang harus dihindari,” demikian kata Pigliucci, mengajak kita semua untuk melihat penderitaan bukan sebagai kutukan, tetapi sebagai pintu menuju hidup yang lebih bijak.