7 Cara Stoik Menghadapi Penderitaan Menurut Massimo Pigliucci
- Cuplikan layar
Meski Stoisisme menekankan tanggung jawab pribadi, Pigliucci tidak mengabaikan pentingnya komunitas. Dalam banyak tulisannya, ia mendorong pembentukan komunitas Stoik modern — tempat orang-orang bisa saling mendukung dalam menjalani kehidupan berdasarkan kebajikan dan rasionalitas.
“Manusia adalah makhluk sosial,” katanya. “Menderita dalam kesendirian bisa membebani jiwa. Berbagi nilai dan perjuangan dengan sesama bisa menjadi kekuatan penyembuh.”
Penderitaan Bukan Musuh, tapi Guru
Massimo Pigliucci mengingatkan kita bahwa penderitaan bukanlah hal yang harus disingkirkan dengan segala cara. Sebaliknya, jika kita mau membuka diri, penderitaan bisa menjadi guru terbesar yang mengasah kebijaksanaan, menguatkan karakter, dan menyaring nilai-nilai sejati.
Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip Stoik — dari menerima apa yang tak bisa dikendalikan hingga membingkai ulang makna penderitaan — kita tidak hanya bertahan dalam kesulitan, tapi juga berkembang melaluinya.
“Kesulitan adalah pelatih kehidupan, bukan musuh yang harus dihindari,” demikian kata Pigliucci, mengajak kita semua untuk melihat penderitaan bukan sebagai kutukan, tetapi sebagai pintu menuju hidup yang lebih bijak.