7 Cara Stoik Menghadapi Penderitaan Menurut Massimo Pigliucci

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

5.     Menjaga Perspektif Jangka Panjang

Seneca: “Yang Paling Kuat Adalah Ia yang Menguasai Dirinya Sendiri”

Sering kali penderitaan terasa besar karena kita melihatnya dalam skala kecil, hanya dari sudut pandang saat ini. Stoik mengajak kita untuk memperluas perspektif: Apakah masalah ini akan penting dalam lima tahun ke depan? Apakah penderitaan ini mengubah nilai terdalam kita?

Pigliucci menyarankan agar kita menggunakan refleksi harian atau jurnal Stoik untuk mengevaluasi ulang apa yang benar-benar penting dalam hidup.

Seneca: “Tarik Dirimu ke Dalam, Sedalam yang Kamu Bisa”

6.     Ingatlah Bahwa Hidup Itu Sementara

Memento mori — kesadaran akan kematian — adalah bagian integral dari filosofi Stoik. Menurut Pigliucci, merenungkan kefanaan hidup bukanlah hal yang suram, melainkan cara untuk hidup lebih bermakna dan penuh kesadaran.

Seneca: “Rintangan Terbesar dalam Hidup Adalah Harapan yang Bergantung pada Hari Esok”

“Ketika kita sadar bahwa waktu kita terbatas, kita akan berhenti membuang-buang energi untuk hal-hal yang tidak berarti,” ujarnya. Kesadaran ini membantu kita melihat penderitaan sebagai bagian dari keberadaan manusia, bukan sebagai musuh.

7.     Bangun Komunitas yang Mendukung

Halaman Selanjutnya
img_title