Seneca: “Waktu Akan Menemukan Kebenaran”
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Di tengah banjir informasi, opini, dan disinformasi yang merajalela di era digital, kata-kata filsuf Stoik Romawi kuno, Seneca, terasa semakin relevan:
“Time discovers truth.”
(Waktu akan menemukan kebenaran.)
Ungkapan singkat ini tidak hanya sarat makna, tetapi juga menjadi pengingat bahwa meskipun kebenaran bisa disembunyikan sementara, ia tidak bisa ditutupi selamanya. Seiring waktu, realitas akan terbuka dengan sendirinya—terlepas dari usaha manusia untuk mengaburkan fakta.
Kebenaran dan Waktu: Dua Sekutu Abadi
Seneca memahami bahwa manusia sering kali terjebak dalam kebohongan, baik yang dibuat oleh orang lain maupun yang ia ciptakan sendiri. Namun, ia juga percaya bahwa waktu adalah alat yang paling jujur dan tak bisa dibohongi. Apa yang palsu mungkin bisa tampak benar untuk sementara, tetapi seiring berjalannya waktu, kebenaran akan tetap muncul ke permukaan.
Dalam banyak aspek kehidupan—politik, hubungan sosial, pekerjaan, bahkan pencarian jati diri—kita sering ingin kebenaran datang cepat. Kita ingin tahu mana yang tulus, mana yang manipulatif. Namun Seneca mengajarkan bahwa kita harus sabar. Karena dalam kesabaran, waktu bekerja diam-diam membongkar kepalsuan dan memperlihatkan apa yang autentik.
Relevansi di Era Informasi
Di zaman ini, di mana berita palsu dan manipulasi opini publik mudah tersebar lewat media sosial, kata-kata Seneca menjadi alarm pengingat. Kita hidup di tengah arus narasi yang saling bertentangan. Sulit membedakan mana yang fakta, mana yang opini, dan mana yang dibuat-buat untuk kepentingan tertentu.