Cara Stoik Menghadapi Masalah Hidup ala Seneca
- Image Creator/Handoko
Dengan fokus pada kendali internal, kita menjadi lebih tangguh. Ketika masalah datang, alih-alih bertanya, “Mengapa ini terjadi padaku?”, pendekatan Stoik akan berkata, “Apa yang bisa kulakukan dengan ini?”
Seneca menulis, “So you have to get used to your circumstances, complain about them as little as possible, and grasp whatever advantage they have to offer: no condition is so bitter that a stable mind cannot find some consolation in it.” Kalimat ini mengajak kita untuk berdamai dengan kenyataan dan mencari makna, bukan keluhan.
Melatih Ketenangan Melalui Refleksi Diri
Seneca sangat menekankan pentingnya refleksi harian. Dalam surat-surat moralnya, ia menganjurkan agar setiap malam sebelum tidur, seseorang merenungkan kembali apa yang dilakukan sepanjang hari. Apakah kita bertindak sesuai nilai? Apakah kita membiarkan emosi mengambil alih?
Dengan membiasakan diri untuk mengevaluasi pikiran dan tindakan, seseorang akan lebih siap menghadapi tantangan di hari berikutnya. Latihan batin ini menjadikan ketenangan bukan sekadar reaksi spontan, tetapi hasil dari pembiasaan dan kesadaran yang dalam.
Mengubah Cara Pandang terhadap Penderitaan
Seneca percaya bahwa penderitaan tidak terletak pada peristiwa itu sendiri, tetapi pada cara kita memaknai peristiwa tersebut. Stoikisme mengajarkan kita untuk mengubah lensa pandang. Sebuah kehilangan bisa menjadi pelajaran tentang ketergantungan. Sebuah kegagalan bisa menjadi pengingat akan pentingnya usaha, bukan hasil.